TEMPO Interaktif, Lumajang - Muncul rekahan baru di sekitar Gunung Lemongan akibat peningkatan aktivitas gunung dengan ketinggian 1.671 meter di atas permukaan laut itu. "Ada tenaga dari dalam bumi berupa pergerakan magma yang hendak menerobos keluar," kata ahli pergerakan tanah dan gempa bumi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung, Heri Purnomo, Sabtu, 17 Maret 2012.
Heri yang juga ketua tim mitigasi bencana PVMBG yang sedang bertugas di Lumajang, Jawa Timur, mengatakan pergerakan magma menimbulkan gempa yang kemudian mengakibatkan munculnya rekahan-rekahan di sekitar Gunung Lemongan.
Menurut Heri, pergerakan tenaga dari dalam perut gunung saat ini tidak terlalu kuat sehingga hanya menimbulkan getaran. Namun jika getarannya kuat maka bisa terjadi letusan yang karakteristiknya berbeda dengan gunung berapi lainnya.
Di sekitar Gunung Lemongan terdapat banyak danau yang jumlahnya sekitar 60 buah. Ada yang berisi air dan ada yang kering. Danau-danau tersebut, kata Heru, merupakan bekas letusan Gunung Lemongan. Lelehan magma akibat letusan Gunung Lemongan keluar dari danau tersebut.
Heru mengkhawatirkan munculnya gejala-gejala yang pernah terjadi pada masa menjelang letusan Gunung Lemongan puluhan tahun silam. "Saat ini intensitas gempa menurun. Semoga menghilang dalam beberapa waktu mendatang," ujarnya.
Baca Juga:
Namun, menurut Heru, tenaga dari dalam bumi berupa pergerakan magma yang hendak menerobos keluar yang merupalan gejala gunung akan meletus bisa saja terjadi lagi pada masa-masa mendatang.
Sementara itu, berdasarkan informasi yang dihimpun Tempo, hingga Sabtu pagi tadi hanya terjadi satu kali gempa tektonik dan tektonik lokal. Terjadi penurunan jika dibandingkan dengan sehari sebelumnya, Jumat, 16 Maret 2012, yakni satu kali gempa vulkanik dalam dan dua kali tektonik lokal.
DAVID PRIYASIDHARTA