TEMPO Interaktif, Lumajang - Tim Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) akan meneliti kandungan kimia baru yang mungkin muncul pada sejumlah danau yang berada di sekitar Gunung Lemongan menyusul peningkatan aktivitas vulkanik gunung dengan ketinggian 1.671 meter di atas permukaan laut itu. “Yang kami lakukan baru sebatas pengamatan secara visual,” kata Heri Purnomo, Ketua Tim Mitigasi Bencana Gerakan Tanah dan Gempa Bumi PVMBG, kepada Tempo, Minggu siang, 18 Maret 2012.
Menurut Heri, untuk meneliti kandungan kimia segera didatangkan tim tersendiri dari PVMBG. Mereka akan mengambil sampel air danau untuk meneliti tingkat keasaman serta kandungan kimia lainnya. Penelitian sekaligus untuk mengetahui apakah ada perubahan kandungan kimia pada sejumlah danau di sekitar Gunung Lemongan.
Baca Juga:
Heri menjelaskan karakteristik Gunung Lemongan di antaranya munculnya kandungan kimia tertentu pada danau menjelang dan ketika meletus.
Ciri khas lain yang membedakan Gunung Lemongan dan gunung berapi lainnya di Indonesia yakni potensi letusan tidak terjadi melalui kawah melainkan melalui danau. Karena itu di sekitar gunung terdapat banyak danau yang merupakan pusat letusan. "Magma meleleh dan keluar dari danau-danau," ujar Heri.
Adapun di danau yang tidak meletus muncul bukit-bukit berupa anak gunung, di antaranya Gunung Meja.
Sementara itu, aktivitas vulkanik Gunung Lemongan hari ini berdasarkan laporan Pos Pengamatan Gunung Api Gunung Lemongan di Gunung Meja, Desa Tamansari, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang, terjadi satu kali gempa vulkanik dalam dan satu kali gempa tektonik jauh.
Ketua Kelompok Petani Kerambah Ikan Ranu Lemongan, Sunarwi, mengatakan tidak terjadi perubahan pada air di Danau atau Ranu Lemongan. "Tidak ada perubahan warna, juga tidak terasa bau belerang," ucapnya ketika ditemui Tempo.
Hingga kini status Gunung Lemongan masih pada level II (waspada). Rekomendasi PVMBG tetap melarang aktivitas manusia pada kawasan dengan radius satu kilometer dari pusat kawah Gunung Lemongan.
DAVID PRIYASIDHARTA