TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur Incumbent, Fauzi Bowo dianggap lebih unggul dibanding calon Gubernur Jakarta lain baik dari partai maupun independen karena lebih populer. “Bukan karena kinerjanya,” kata pengamat politik Arbi Sanit, ketika dihubungi, Minggu, 18 Maret 2012.
Menurut Arbi, Foke merupakan calon paling terkenal dibanding calon dari partai lain seperti Alex Noerdin dan Joko Widodo, maupun dari independen yakni Hendardji dan Faisal Basri. Arbi mengatakan, selain banyak dikenal masyarakat , gubernur berkumis ini mempunyai mesin politik yang kuat yaitu Partai Demokrat yang memiliki suara 36,2 persen.
Membandingkan Foke dengan Alex dan Jokowi, Arbi mengatakan Jokowi akan mendapatkan suara yang paling rendah meskipun secara kinerja atau kemampuanya paling tinggi diantara dua calon lain. Menurut Arbi, Walikota Solo ini kurang dikenal dibanding Alex dan Foke. Selain itu kecilnya persentase partai pendukung Jokowi juga mempengaruhi rendahnya pemilih.
Mengenai calon independen, Arbi memprediksi mereka tidak akan menang di Pilgub nanti. Ia memperkirakan, calon independen hanya mendapat suara dari orang-orang yang golput. “Paling hanya mendapat 10%,” kata Arbi. Angka sekecil itu tidak bisa memenangkan Pemilukada 2012. Para calon harus mendapatkan minimal 50% untuk menjadi pemimpin di ibukota.
Arbi melihat Pilgub 2012 ini lebih pada mobilisasi massa daripada kehendak massa. Alasan Arbi, warga mudah digiring oleh wakil-wakil rakyat, bukan kemampuan calon memimpin Jakarta. “Foke jelas gagal memimpin Jakarta tapi dia akan banyak mendapatkan suara,” tutur Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ini.
SUNDARI
Berita terkait
Doa Anas untuk Fauzi Bowo
Demokrat Akhirnya Usung Foke - Adang
Jelang Pendaftaran, Fauzi Bowo Panen Dukungan
PPP: Foke Gagal Pimpin Jakarta
Nama Adang Disodorkan Foke ke Demokrat
Nachrowi Legowo Demokrat Pilih Foke
Foke Tak Ikhlas Orang Daerah Pimpin Jakarta
Inilah Partai Pendukung Fauzi Bowo