TEMPO.CO, Jakarta - Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) dikabarkan telah memeriksa timnas Indonesia terkait dengan kekalahan telak 10-0 oleh Bahrain, 29 Februari 2012. Menurut Aji Santoso, pelatih timnas U-23 yang diperbantukan melatih timnas senior di pertandingan itu, mayoritas tim sudah dipanggil dan diperiksa AFC, baik pelatih maupun pemain.
"Hanya beberapa pemain yang berasal dari Semen Padang yang belum diperiksa AFC karena mereka sedang melakukan persiapan kompetisi. Saya tidak tahu kapan mereka (pemain Semen Padang) akan dipanggil," kata Aji Santoso, Selasa, 20 Maret 2012.
Tapi Aji tidak menyebut tanggal pasti pemeriksaan itu dilakukan AFC. "Saya lupa tanggal pastinya, tapi sekitar minggu lalu," ujar Aji Santoso.
Materi pemeriksaan oleh AFC, menurut Aji, seputar indikasi "jual-beli" skor pertandingan. Aji mengungkapkan ia juga telah membantah kepada AFC soal dugaan itu. Kekalahan telak atas Bahrain, katanya, lebih disebabkan oleh timnas kalah kualitas dibanding Bahrain.
"Sebagai pelatih kepala, tentu saya yang paling tahu soal tim. Saya sudah tegaskan tidak ada jual-beli skor kepada AFC," kata mantan kapten timnas itu.
Pada pertandingan terakhir kualifikasi Piala Dunia 2014 Zona Asia Grup E di Stadion Nasional Bahrain di kota Manama itu Indonesia mendapat dua kartu merah, salah satunya untuk Aji Santoso. Kecurigaan soal jual-beli skor sendiri menyeruak akibat skor pertandingan yang dinilai tidak lazim oleh AFC. Alasannya, selama ini rekor pertemuan antara Indonesia dan Bahrain cukup berimbang. Jikapun Indonesia kalah, selisih gol tidak pernah lebih dari dua.
Selain memeriksa tim Indonesia, tim investigasi AFC juga memeriksa tiga tim lain di grup E, yaitu Iran yang lolos sebagai juara grup. Qatar yang lolos sebagai runner-up dan Bahrain juga diperiksa.
ARIE FIRDAUS