TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan teknologi IBM terus mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pangsa pasar server dan storage di Indonesia. Laporan lembaga riset IDC menyebutkan, selama kuartal keempat 2011, IBM mengambil porsi 41,2 persen dari pendapatan pasar server storage atau 9,6 poin lebih tinggi dari pesaing terdekatnya.
IBM juga memimpin pasar penjualan eksternal disk storage dengan pangsa pasar sebesar 24,7 persen berdasarkan pendapatan. Capaian ini menempatkan IBM menduduki posisi pertama pasar eksternal disk storage.
Menurut Country Manager, Systems & Technology Group IBM Indonesia, Fetra Syahbana, pasar server dan storage di Indonesia akan terus tumbuh seiring dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia. “Semakin banyak pelanggan yang mengandalkan IBM untuk keperluan infrastruktur TI,” katanya dalam siaran pers, Senin, 26 Maret 2012.
Fetra mengatakan IBM menawarkan server dan storage yang paling lengkap, andal, dan mampu menghemat biaya.
Tahun lalu, IBM memperkenalkan pendekatan yang disebut dengan smarter computing, yang diklaim mampu meningkatkan efisiensi, keandalan, dan performa yang lebih tinggi dengan biaya yang lebih rendah. Teknologi smarter computing ini memanfaatkan sistem analisis untuk mengeksploitasi data dalam jumlah besar, memanfaatkan sistem-sistem yang telah dioptimalkan dan dirancang untuk tugas khusus, serta mengelola sistem informasi teknologi dengan layanan komputasi awan.
Berdasarkan hasil riset IDC, selama tiga tahun terakhir, pasar server dan storage di Indonesia terus mengalami peningkatan. Pada 2011, belanja perusahaan di Indonesia untuk server sebesar US$ 199,45 miliar, kemudian naik pada 2012 menjadi US$ 217 miliar, dan pada 2013 diperkirakan belanja server akan mencapai US$ 227,74 miliar.
Adapun belanja storage pada 2011 sebesar US$ 97 miliar, kemudian naik pada 2012 sebesar US$ 104, 3 miliar, dan pada 2013 diproyeksikan mencapai US$ 111,63 miliar.
Pekan lalu, Fujitsu Indonesia menargetkan pendapatan dua kali lipat dari penjualan storage pada 2012. Pada tahun 2011 lalu, pendapatan Fujitsu dari segmen storage naik sebesar 87 persen dibanding tahun sebelumnya. Adapun untuk 2012, Fujitsu menargetkan kenaikan pendapatan sebesar 166 persen.
“Masih banyak ruang untuk mendorong pertumbuhan pasar storage,” kata Country Manager Fujitsu Indonesia, Raymond Firdauzi, saat konferensi pers seusai acara Fujitsu Technology Day 2012 di Hotel Mulia, Jakarta, Kamis pekan lalu.
Adapun untuk penjualan server pada 2011 lalu, Fujitsu mengalami peningkatan sebesar 84 persen. Sedangkan target pendapatan pada 2012 hanya dipatok naik sebesar 24 persen.
“Pasar kami sudah bisa dibilang maksimal, meskipun ini tetap lebih tinggi dari rata-rata penjualan server,” katanya.
Raymond mengungkapkan, secara nasional, pertumbuhan penjualan server hanya 8 persen, sedangkan penjualan storage berkisar 7,5 persen.
IQBAL MUHTAROM