TEMPO.CO, Jakarta - Berjalan tegak dengan dua kaki membedakan manusia dengan primata lain. Penelitian terbaru menunjukkan perebutan sumber daya alam langka memicu manusia berjalan tegak.
Kelompok peneliti gabungan dari Amerika Serikat, Inggris, Jepang, dan Portugal mempelajari perilaku simpanse saat berebut sumber daya langka. Perilaku kera besar yang disebut berkerabat dekat dengan manusia ini bisa mencerminkan bagaimana nenek moyang manusia berjalan tegak enam juta tahun lalu.
"Simpanse menyediakan model bagaimana kondisi lingkungan mempengaruhi manusia berjalan tegak," ujar peneliti evolusi dari George Washington Unviersity, Brian Richmond. Ia bersama rekan peneliti lainnya menduga aktivitas sederhana setiap hari, seperti membawa barang, bisa memaksa manusia berjalan tegak. Dugaan ini terbukti pada simpanse.
Primata Afrika ini mulai berjalan tegak dengan dua kaki, ketimbang empat kaki, ketika merasa harus memonopoli sumber daya. Monopoli biasanya dilakukan pada barang yang jumlahnya terbatas di habitat mereka. Simpanse beranggapan, jika penguasaan sumber daya tak dilakukan, maka sulit menemukan cadangan di masa mendatang.
Dengan berjalan menggunakan dua kaki, simpanse sanggup membawa barang lebih banyak. Sebab, saat berjalan tegak, dua tangan terbebas dari tugas menahan berat tubuh. Seiring berjalannya waktu, aktivitas berjalan tegak mendorong terjadinya perubahan anatomi. Spesies yang tak sanggup membawa banyak barang pada akhirnya tersisih oleh seleksi alam.
Penelitian dilakukan di Hutan Bossou, Guinea. Di tempat tinggal simpanse, disediakan biji kelapa sawit yang mudah didapat dan biji coula langka.
Menyadari ketersediaan dua jenis biji tersebut, simpanse berebut mendapatkan biji coula dan melupakan biji kelapa sawit. Pada kompetisi tingkat tinggi, simpanse bisa membawa biji coula lebih banyak dalam waktu singkat. Berjalan menjadi upaya tercepat mengumpulkan barang.
Dalam penelitian lain di hutan yang sama, peneliti menemukan 35 persen simpanse berupaya berjalan tegak agar bisa membawa lebih banyak barang langka.
Berjalan tegak juga bertujuan untuk menghemat energi. Penelitian tiga tahun lalu oleh peneliti dari University of Arizona dan University of California menunjukkan simpanse yang berjalan dengan empat kaki membutuhkan energi empat kali lebih banyak ketimbang manusia yang berjalan dengan dua kaki.
SCIENCEDAILY | ANTON WILLIAM
Berita Terkait
Mecipta Musuh Tomcat
Ada Darah Dayak di Madagaskar?
Spesies Raja Tawon Ditemukan di Indonesia
Google Buka Kantor di Indonesia, Tifatul Cuek
Di Bandung, Gas Melon Bisa Jadi BBM Sepeda Motor