TEMPO.CO, Banyuwangi - Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, Jawa Timur, Hariaji Sugito, mengatakan hingga kini sudah delapan orang menjadi korban racun tomcat di Banyuwangi. Para korban ini tersebar di lima kecamatan. "Semuanya sudah ditangani di puskesmas setempat," kata Hariaji kepada wartawan, Senin, 26 Maret 2012.
Hariaji menjelaskan tiga korban adalah warga Kecamatan Kabat, dua orang warga Kecamatan Purwoharjo, tiga orang lainnya, masing-masing seorang di Kecamatan Wongsorejo, Pesanggaran, dan Kecamatan Muncar.
Menurut data Dinas Kesehatan, kasus pertama terjadi pada Kamis, 22 Maret 2012, yakni di Kecamatan Kabat. Sedangkan kasus terakhir dilaporkan pada Senin hari ini, 26 Maret 2012, di Kecamatan Pesanggaran. "Pukul 12.00 WIB 'menggigit' seorang anak di Kecamatan Pesanggaran," ujarnya.
Untuk mewaspadai serangan tomcat, Dinas Kesehatan menyiapkan 45 puskesmas. Seluruh puskesmas tetap beroperasi meski hari libur demi melayani para penderita yang terkena racun tomcat.
Kendati demikian, menurut Hariaji, Dinas Kesehatan tidak perlu menyatakan kasus ini menjadi kejadian luar biasa (KLB). "Ini bukan penyakit mengkhawatirkan," ucapnya.
Sebelumnya, diberitakan, Amanda Erika Abelia, 8 tahun, dan Elsa, 8 tahun, dua bocah asal perkampungan nelayan, Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi, mengalami gatal-gatal di kulitnya setelah terkena toxin tomcat.
Amanda digigit tomcat saat berada di sekolahnya, SD Negeri 3 Grajagan, Sabtu lalu, 24 Maret 2012.
IKA NINGTYAS