TEMPO.CO, Jakarta - Hujan lebat yang turun secara tiba-tiba di Jakarta memaksa para pengunjuk rasa anti-kenaikan harga bahan bakar minyak di depan Istana Negara membubarkan diri. Hujan yang turun sekitar pukul 15.00 WIB itu membuat demonstran memilih meninggalkan barisan, mencari tempat berteduh.
Sebelum terjadi hujan besar, puluhan mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam berorasi. Mereka mengenakan jaket hijau sambil membawa panji-panji organisasi. "Kami menuntut Presiden SBY mencabut niat kenaikan harga BBM," ujar salah seorang orator. Cuaca mendung mengiringi aksi orasi mereka.
Berselang lima menit HMI menggelar orasi, hujan besar mengguyur. Juru foto dan para pewarta yang sedang mengabadikan momen juga berlarian meninggalkan kerumunan orasi HMI. Setelah itu, para pengunjuk rasa ikut bubar.
Meski begitu, aparat keamanan dari Kepolisian Daerah Metro Jaya masih terlihat berjaga di depan Istana bersama kawat berduri yang mengelilingi Istana Presiden. Hingga pukul 15.20 WIB, hujan deras masih mengguyur bilangan Monumen Nasional.
Seperti diketahui, pemerintah berencana menaikkan harga BBM per 1 April mendatang. Kebijakan ini ditolak berbagai elemen masyarakat. Unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM digelar hampir setiap hari sejak awal Maret.
PRIHANDOKO