TEMPO.CO, Jakarta - Pernyataan Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) Ben Bernanke, yang memberikan sinyal akan melonggarkan kebijakan moneter lanjutan bila terjadi penurunan data tenaga kerja, memberikan sentimen positif pasar finansial global.
Bursa saham global menguat sehingga mata uang regional cenderung terapresiasi terhadap dolar AS. Imbasnya rupiah berhasil menguat cukup lumayan setelah kemarin sempat melemah di atas 9.200 per dolar AS. Di transaksi pasar uang hari ini, rupiah menguat 46 poin (0,5 persen) ke level 9.158 per dolar AS.
Pengamat pasar uang dari Bank Himpunan Saudara, Rully Nova, menjelaskan menguatnya kembali harapan The Fed yang akan melakukan pelonggaran kuantitatif lanjutan (QE 3) membuat rupiah dan mata uang Asia lainnya terapresiasi terhadap dolar AS.
Pernyataan Bernanke untuk mendorong perekonomian tumbuh lebih cepat mendapat respons cukup positif di pasar dan membuat para investor kembali memburu aset dalam mata uang yang berimbal hasil dan berisiko tinggi seperti rupiah.
Demo menolak kenaikan harga BBM tidak menakutkan seperti bayangan sebelumnya. Bahkan demo cukup terkendali sehingga mampu mengembalikan rasa percaya diri pelaku pasar untuk kembali memegang rupiah. “Naiknya harga-harga saham di bursa domestik dan investor asing yang terus melakukan pembelian turut menopang apresiasi rupiah,” tutur Rully.
Pelaku pasar, Rully melanjutkan, mulai mengabaikan kekhawatiran terhadap rencana kenaikan harga BBM setelah demo yang cukup terkendali. Ditambah lagi, parlemen juga mulai melunak terhadap kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga BBM.
Namun rencana kenaikan harga BBM mulai pekan depan yang akan memicu lonjakan inflasi tetap akan mempengaruhi pergerakan rupiah. Sebab, bila inflasi tinggi, imbal hasil berinvestasi dalam mata uang rupiah akan menjadi kurang menarik.
Dolar Singapura sore ini menguat 0,21 persen, peso Filipina terapresiasi 0,09 persen, ringgit Malaysia naik 0,6 persen, sedangkan won Korea Selatan melemah 0,06 persen dan baht Thailand juga terdepresiasi 0,07 persen.
Indeks dolar AS terhadap enam mata uang rival utamanya kembali turun 0,096 poin (0,12 persen) ke level 78,945.
VIVA B. KUSNANDAR