TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa membantah adanya kenaikan harga berbagai komoditas beberapa pekan sebelum rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Selain tingkat inflasi di bawah 0,1 persen, laporan dari 66 kota yang diukur Badan Pusat Statistik menyatakan tidak adanya kenaikan harga.
"Banyak yang berspekulasi ada kenaikan harga sebelum kenaikan BBM. Maka hari ini kami rapat untuk memantau sekaligus laporan bagaimana ketersediaan dan harga saat ini," kata Hatta usai rapat pengendalian inflasi di kantor Wakil Presiden, Rabu, 28 Maret 2012.
Hatta melanjutkan, dalam laporan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, telah terjadi penurunan harga beras umum, yang paling banyak dikonsumsi masyarakat, sebanyak 1,12 persen dari Februari ke Maret. Begitu pula dengan harga beras termurah yang juga turun 1,23 persen.
"Apabila kita lihat dari 66 kota, penurunan terjadi pada 44 kabupaten-kota. Memang masih 22 kabupaten/kota yang stabil dan sedikit menaik, karena belum terjadi musim panen di daerah tersebut," kata dia.
Jadi, kata Hatta, kalau ada yang mengatakan harga beras naik, kemungkinan bisa saja terjadi di daerah-daerah tertentu yang belum mengalami musim panen raya. Sementara itu, harga daging ayam juga turun 6,47 persen dan daging sapi cukup stabil, naik tipis 0,48 persen.
"Karena saat ini konsumsi impor cukup besar, sekarang jauh berkurang karena kita mengandalkan sapi lokal," kata dia.
Harga komoditas mengalami kenaikan tajam adalah cabe rawit sebesar 39,66 persen sedangkan cabe merah naik 16,89 persen. Masalahnya, kendati bukan bahan pokok, kenaikan harga cabe selalu menarik perhatian ibu-ibu rumah tangga. "Biasanya untuk cabe ini dikaitkan dengan iklim. Fluktuasi cabe relatif tinggi," kata dia.
Harga komoditas pokok yang naik adalah minyak goreng curah. Kenaikan bukan karena terpengaruh rencana kenaikan harga Premum dan solar, melainkan karena ada tren kenaikan harga minyak mentah dunia yang selalu berkorelasi positif dengan harga minyak goreng curah.
Selama sebulan terakhir itu, harga minyak goreng curah naik 2,13 persen. Sebaliknya haga minyak goreng kemasan masih relatif stabil, hanya naik 0,02 persen.
Wakil Presiden Boediono meminta jajaran pemerintah menjaga stabilitas harga dan pasokan jelang kenaikan harga BBM. “Kita harus menyiapkan berbagai langkah mengatasi shock (kejutan) kenaikan harga," kata Boediono.
Secara khusus, Kementerian Pertanian dan Perum Bulog diminta menjaga stabilitas stok beras pemerintah. Per 28 Maret 2012, stok beras Pemerintah tercatat 1,14 juta ton. Kendati belum mencapai stok ideal sebesar 1,5 juta ton, stok sebesar ini masih cukup untuk menjaga stabilitas harga beras di pasar.
Selama sebulan ke depan, tren harga diprediksi tidak akan berubah secara mencolok. “Pasokan yang melimpah akan membuat harga komoditas pokok seperti beras dan jagung terus menurun. Syaratnya, distribusi tidak boleh terganggu,” kata Wakil Menteri Pertanian Rusman Heryawan.
Sedang Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto diminta mengamankan ketersediaan komoditas harga pokok dan keamanan jalur distribusinya. “Seluruh aparat keamanan siap sedia untuk mengamankannya,” kata dia.
ARYANI KRISTANTI