TEMPO.CO, Pekanbaru - Aksi demo penolakan kenaikan BBM di kantor DPRD Provinsi Riau, Kota Pekanbaru, Kamis, 29 Maret 2012 berlangsung rusuh. Pengunjuk rasa bentrok dengan polisi yang membubarkan paksa pendemo dengan tembakan water canon. Ratusan pengunjuk yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Tolak Kenaikan BBM melawan semprotan air tersebut dengan lemparan batu
Lemparan batu pengunjuk rasa membuat polisi merangsek maju. Sebaliknya, pengunjuk rasa melawan hadangan polis. Sekitar 25 menit suasana bak perang tanding. Polisi dan pendemo saling baku hantam. Namun, barisan polisi terus merangsek sehingga kelompok pendemo kocar-kacir.
"Polisi main pukul dan tendang. Kami tidak berniat anarkistis. Tapi, semprotan air membuat kawan-kawan marah,“ ujar salah seorang pendemo, Bisri Hasan, yang saat kejadian lari menuju seberang kantor DPRD di Jalan Sudirman. “Saya kena pentung. Perut saya juga dua kali diterjang polisi,” katanya.
Setelah konsentrasi massa pecah dan menjauh dari gedung DPRD, polisi segera kembali memblokadir gerbang utama kantor DPRD Riau. Adapun para pengunjuk rasa terpecah ke tiga arah, yakni ke Purna MTQ, Rumah Sakit Awal Bros, dan seberang jalan depan gedung DPRD. Hingga pukul 14.00 WIB, suasana masih terlihat tegang.
Demo penolakan BBM di kantor DPRD Riau itu awalnya berjalan tertib. Sekitar pukul 11.30 WIB, ratusan pengunjuk rasa sudah memadati depan kantor DPRD Riau. Mereka melakukan orasi menuntut pembatalan rencana kenaikan harga BBM. Puas berorasi, massa mulai aksi bakar bakar ban bekas sembari merangsek maju untuk membuka paksa pagar gerbang.
Entah siapa yang memulai, beberapa ban bekas yang terbakar digelindingkan ke arah pintu gerbang yang dijaga polisi. Gelindingan ban-ban terbakar itu membuat barisan polisi sempat kocar-kacir. Kesempatan itu dimanfaatkan oleh pendemo untuk merangsek masuk gerbang. Polisi kemudian mengarahkan tembakan air untuk memadamkan api, sekaligus membubarkan massa.
“Massa sudah anarkistis. Gelindingan bakaran ban-ban bekas bisa menyulut kebakaran meluas,“ ujar Kepala Bagian Penerangan Polda Riau, Ajun Komisaris Besar Polisi S Pandingan. Pendemo, kata dia, sudah main lempar batu, botol, kayu dan sejenisnya yang membahayakan petugas.
Hingga sore ini aksi demo penolakan kenaikan BBM di Pekanbaru masih berlangsung di sejumlah titik. Konsentrasi massa terlihat di depan kantor Gubernur Riau, depan Purna MTQ, depan Kantor Wali Kota Pekanbaru, dan DPRD Riau.
JUPERNALIS SAMOSIR