TEMPO.CO, Jakarta - Rencana Kementerian Perindustrian untuk membuka gerai industri kecil dan menengah di Doha, Qatar terpaksa dibatalkan. Sebabnya, anggaran lembaga itu kini dipangkas seiring tindakan Pemerintah untuk menutup subsidi bahan bakar minyak.
"Kesempatan kita untuk menggelar pameran besar pun batal," kata Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian, Euis Saedah, di kantornya, Senin 2 April 2012.
Menurut Euis, awalnya Kementerian menganggarkan biaya Rp 4 miliar untuk menyewa gerai di Qatar. Gerai yang terletak 200 meter di tepi pantai itu akan memasarkan produk industri kecil sekaligus memfasilitasi peluang untuk memasarkan produk lain di negara Arab itu.
Euis mengatakan, gerai ini penting untuk memajang produk-produk yang bervariasi setiap bulannya. "Dari respon konsumen ke gerai itu kita bisa tahu, seperti apa selera masyarakat di sana," katanya.
Qatar menurut Euis menjadi pasar yang potensial untuk produk-produk Indonesia. Negeri ini semakin penting lantaran bakal menjadi lokasi penyelenggaraan piala dunia 8 tahun mendatang.
Baca Juga:
Kementerian Perindustrian telah melakukan berbagai persiapan untuk membuka gerai tersebut, termasuk memilih lokasi yang strategis. "Sayang niat itu tak bisa terlaksana," ujarnya.
Anggaran Kementerian Perindustrian tahun ini dipangkas Rp 103 miliar. Dari total dana itu, Rp 51 miliar merupakan anggaran Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah.
NUR ALFIYAH