TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mempertanyakan niat para demonstran yang merusak fasilitas publik saat berunjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di berbagai tempat di Jakarta, pekan lalu. Menurut dia, aksi semacam itu membuat banyak korban jatuh, baik dari kalangan pengunjuk rasa maupun aparat kepolisian.
"Menggelar unjuk rasa tidak apa-apa. Tapi, kalau sampai merusak, perlu dipertanyakan niatnya sejak awal. Apalagi banyak pengunjuk rasa berasal dari luar Jakarta," kata Fauzi, Senin, 2 April 2012.
Fauzi menganggap aksi itu terkesan sudah disiapkan sejak awal. Ia memberi contoh penggunaan bendera bertiang besi yang ukurannya tak proporsional dengan ukuran bendera. Selain itu, kesan disiapkan itu juga tampak dari para pengunjuk rasa yang membawa bom molotov.
Menurut Fauzi, bangsa yang bermartabat akan merawat fasilitas umum. "Jangan merusak fasilitas yang dibangun dengan uang rakyat," katanya. Menurut dia, wajar jika polisi mengambil langkah hukum untuk menindak para pengunjuk rasa yang merusak fasilitas publik dan bertindak vandalistis.
ANGGRITA DESYANI