TEMPO.CO , Purbalingga: Sedikitnya 2.000 warga Dusun Tepus Wetan dan Tepus Kulon, Desa Bodaskarangjati, Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, terancam terisolasi. Fondasi jembatan berukuran 3 x 12 meter ambrol dan tidak bisa difungsikan.
Warga setempat harus berjalan memutar melalui Desa Makam, Kecamatan Rembang, jika hendak menuju kota Purbalingga. Fondasi jembatan ambrol, Senin malam, 2 April 2012, saat hujan deras mengguyur wilayah itu. Fondasi jembatan tergerus dan terbawa arus sungai hingga 30 meter.
Praktis, konstruksi jembatan dari besi dan bantalan jembatan dari kayu sudah tidak bisa difungsikan. “Saat kejadian, kondisi arus sungai sangat deras. Hujan juga terus mengguyur mulai Senin petang hingga malam hari. Konstruksi fondasi jembatan itu akhirnya tak kuat dan terbawa arus,” kata Camat Rembang Suwarto, Selasa, 3 April 2012.
Suwarto mengatakan penduduk di dua dusun itu harus berjalan memutar melalui Desa Makam. Biasanya, ketika jembatan kondisinya baik, untuk mencapai wilayah Kecamatan Rembang, warga cukup menggunakan jembatan itu. Namun sekarang harus memutar lebih jauh.
“Kami sudah melaporkan bencana ini kepada Bupati Purbaligga dan instansi terkait. Selasa siang, Tim dari PNPM Mandiri Perdesaan dan Bapermas juga dari BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) juga sudah ke lokasi jembatan,” kata Suwarto.
Menurut Suwarto, kerugian akibat ambrolnya jembatan itu ditaksir mencapai Rp 200 juta. Kerugian ini belum termasuk kerugian ekonomis aktivitas warga yang harus berjalan memutar melalui jalan yang lebih jauh.
Hujan deras juga membuat tanah longsor di wilayah Kecamatan Rembang sehingga menimpa dua rumah di RT 2 RW 8 Dukuh Sumingkir, Desa Bantarbarang. Tanah setinggi lebih dari lima meter menimbun rumah milik Misroni, 45, dan Karsidi, 40. Sementara satu buah rumah lagi milik Mad Isro terancam longsoran susulan.
Bencana terjadi pada Senin malam saat hujan turun deras. “Tidak ada korban jiwa akibat bencana longsor ini. Kerugian ditaksir mencapai Rp 20 juta,” kata Suwarto.
Suwarto menyebutkan warga desa setempat yang dibantu aparat TNI dari Koramil Rembang, Selasa, bergotong royong menyingkirkan longsoran tanah yang masuk ke dalam rumah. “Meski sudah dibersihkan, kami meminta warga yang tinggal di tepi bukit itu untuk waspada, dan jika perlu sementara mengungsi di rumah kerabatnya,” ujar Suwarto.
Kepala Bagian Humas Pemerintah Kabupaten Purbalingga Rusmo Purnomo mengatakan bupati sudah menginstruksikan kepada dinas terkait guna menangani bencana alam yang menyebabkan rumah rusak dan jembatan roboh di Kecamatan Rembang. Mengenai penanganan dan perbaikan akan segera dilakukan. “Pihak Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sudah turun ke lapangan,” katanya.
ARIS ANDRIANTO