TEMPO.CO, Palu - Bentrokan di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, kembali terjadi. Dua kelurahan, yakni Tavanjuka dan Nunu, terlibat bentrok pada Rabu pagi, 4 April 2012. Belasan warga terluka, enam rumah dan sejumlah sepeda motor dibakar.
Hingga kini penyebab bentrokan belum diketahui. Rumah yang terbakar lokasinya tidak jauh dari pos polisi. Diduga aparat lamban menangani kasus bentrokan tersebut. "Kedua kelompok warga terlibat baku serang di areal persawahan. Karena khawatir, saya mengamankan anak dan istri menjauh dari lokasi bentrokan," kata Rahman, warga Tavanjuka.
Dalam duel itu, masing-masing kelompok warga mempersenjatai diri dengan tombak, parang, senapan angin rakitan, dan dum-dum. "Kejadian ini bukanlah yang pertama. Pada 2007 juga terjadi bentrokan serupa," kata Ibu Usman yang rumahnya terbakar pada bagian dapurnya.
Ibu Usman meminta polisi mengusut kasus itu dan menangkap pelakunya. "Saya kenal pelaku yang membakar rumah saya," kata Ibu Usman kepada sejumlah polisi di lokasi kejadian.
Akibat insiden itu, dua orang dari Kelurahan Tavanjuka mengalami luka tembak dari senapan angin kini dirawat di rumah sakit. Frengki tertembak di bagian kaki dan rusuk kanan, sedangkan Anis di bagian lengan kiri. "Saya tidak tahu dari mana datangnya tembakan. Yang saya tahu tiba-tiba ada benda yang masuk di lengan kiri," kata Anis.
Hingga kini situasi di kedua kelurahan yang bertetangga itu masih tegang. Warga masih banyak yang menenteng senjata tajam. Aparat keamanan dari kepolisian dan TNI sudah berada di lokasi.
Bentrokan serupa terjadi pada Selasa, malam, 3 April 2012 antara warga Desa Oloboju dan Desa Watunonju, Kabupaten Sigi. Tak ada korban jiwa dalam bentrokan itu. Insiden itu dipicu oleh pembakaran dua pondok warga Desa Oloboju oleh warga Desa Watunonju.
DARLIS