TEMPO.CO, Jakarta - Satuan Narkoba Kepolisian Resor Jakarta Pusat menangkap tiga kurir heroin. Dari mereka, polisi menyita barang bukti heroin yang dimasukkan ke 225 kapsul senilai Rp 2,5 miliar.
"Heroin ini berasal dari Malaysia," kata Kepala Polres Jakarta Pusat Komisaris Besar Angesta Romano Yoyol kepada wartawan di Jakarta, 4 April 2012. Ia mengatakan penangkapan dilakukan pada 19 Maret 2012, pukul 23.30 WIB.
Ia mengatakan heroin itu dibawa dari Malaysia ke Batam dengan kapal feri. Kemudian, di Batam, tersangka menelan ke-225 butir itu. Dari Batam, mereka terbang ke Jakarta. Heroin itu memiliki berat total 2,25 kilogram.
Di Jakarta, tutur Yoyol, butir-butir itu dikeluarkan di salah satu hotel di daerah Cengkareng. Sebelumnya, polisi menyatakan telah mendapat informasi mengenai pengiriman heroin ini sekitar satu bulan lalu. Polisi kemudian menyelidiki pelaku dan modus operasinya.
Kemudian polisi melakukan penyamaran dengan menjadi pembeli. Transaksi dilakukan di Kentucky Fried Chicken (KFC) Pasar Baru, Jakarta Pusat. Dari transaksi itu, polisi berhasil mengamankan tiga tersangka berikut barang buktinya.
"Tertangkapnya mereka menyelamatkan ribuan nyawa," kata Kepala Satuan Narkoba Polres Metro Jakarta Pusat Ajun Komisaris Besar Apollo Sinambela. Tiga kurir yang tertangkap tersebut adalah warga Kota Batam dan Bengkalis.
Apollo mengatakan kegiatan pengiriman ini langsung dikendalikan oleh seorang bandar dari Malaysia dengan inisial MC dan narapidana asal Nigeria di LP Nusakambangan dengan inisial DS. Tiap-tiap kurir mendapat uang transpor US$ 200 dan Rp 40 juta tiap kali mengantarkan heroin. "Jadi ini jaringan internasional, jaringan Niger," katanya.
Syahrul, salah seorang tersangka, mengatakan satu kapsul tersebut ditekan di rongga mulut kemudian ditelan. "Kami telan dengan bantuan air," katanya. Ia menelan 85 kapsul. Sedangkan dua tersangka lainnya, masing-masing Jono dan Zainal, menelan 60 dan 80 kapsul.
GADI MAKITAN