TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan pengembang aplikasi peranti lunak, SAP, meluncurkan sejumlah inovasi baru ke pasar Indonesia pada tahun 2012. Salah satu segmen yang akan dimasuki SAP adalah pengembangan aplikasi mobile office.
Managing Director SAP Singgih Wandojo mengatakan perusahaannya bakal menyediakan platform untuk handset sehingga ponsel cerdas bisa digunakan untuk transaksi bisnis.
"Saat ini perangkat mobile masih banyak dipakai untuk berkomunikasi, belum digunakan untuk transaksi bisnis,” kata Singgih seusai memberikan donasi kepada Computer Training Centre, Plumpang, Jakarta Utara, Selasa, 3 April 2012.
Menurut Singgih, selain digunakan untuk komunikasi, telepon seluler seperti BlackBerry bisa dipakai seorang sales untuk berinteraksi dengan pelanggannya.
Dengan data yang disimpan di ponsel, seorang sales bisa tahu pelanggannya punya utang berapa. "Sehingga dia siap kalau berhadapan dengan customer," kata Singgih.
Dengan demikian, kerja sales, dan tentu perusahaan, akan semakin mudah dan efisien. Sebab data pelanggan bisa dengan cepat diambil di ponsel mobile, di mana pun dan kapan pun. "Kalau customer mau order, dia enggak perlu balik ke kantor," katanya.
Singgih mengatakan aplikasi mobile office ini sangat berguna bagi karyawan di Jakarta yang kerap mengalami kemacetan. Dengan aplikasi ini, kata Singgih, karyawan bisa menghemat waktu sekaligus meningkatkan kinerja karena semakin banyak klien yang bisa dia temui.
“Tahu sendiri Jakarta macetnya minta ampun, bayangkan kalau karyawan mesti balik dulu ke kantor, padahal dia juga harus bertemu klien,” katanya.
SAP hanya akan menyediakan platform sebagai landasan sehingga setiap perusahaan dapat membangun aplikasinya masing-masing, tergantung kebutuhan mereka. “Teknologi ini bisa diterapkan pada platform iOS, Android, BlackBerry, dan Windows Mobile,” katanya.
Singgih optimistis teknologi mobile office yang dikembangkan SAP ini akan disambut positif oleh pasar. "Pasar mobile potensinya cukup besar di Indonesia. Hanya saja, selama ini lebih banyak digunakan untuk komunikasi, belum untuk transaksi bisnis,” katanya.
Singgih enggan mengungkapkan target pasar dari aplikasi mobile office dengan alasan masih baru dan baru diluncurkan pada tahun ini. "Kami lihat dulu responsnya, nanti kalau sudah setahun, baru kami bicara target," katanya.
IQBAL MUHTAROM