TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Indria Samego, melihat koalisi belum tentu akan solid dengan dikeluarkannya Partai Keadilan Sejahtera. Menurut dia, faktor pencitraan menjelang Pemilu 2014 akan membuat partai-partai koalisi kembali berbalik badan menentang pemerintah.
"Saya pikir belum tentu akan solid. Menjelang 2014, hitung-hitungannya akan lain. Apalagi jika nanti ada kebijakan yang tidak populis dari pemerintah," ujarnya kepada Tempo, Rabu, 4 April 2012.
Semalam, rapat Setgab akhirnya mengambil keputusan mendepak PKS dari koalisi. Rapat yang digelar tanpa kehadiran perwakilan dari PKS ini langsung dihadiri oleh para ketua umum partai koalisi.
Dalam rapat yang digelar di Cikeas ini, anggota koalisi membahas sikap Partai Keadilan Sejahtera yang membelot dalam rapat paripurna soal kenaikan harga BBM lalu. Sikap ini dianggap sudah tak dapat dimaafkan karena telah dilakukan berkali-kali.
Indria mengatakan sikap mengeluarkan PKS dari koalisi ini tepat. Namun tak menjamin stabilitas dalam koalisi. Keberadaan Partai Golkar yang selama ini juga kerap bermanuver dalam koalisi, menurut dia, masih bisa mengguncang soliditas dalam koalisi. Apalagi, sebagai partai besar, Golkar memiliki kepentingan untuk memenangkan Pemilu 2014. "Saya pikir akan ada pragmatisme-pragmatisme lain menjelang 2014," ujarnya.
Menurut dia, koalisi akan kembali diuji dalam waktu dekat. Dengan harga minyak yang terus membubung tinggi, menurut dia, kemungkinan pemerintah menaikkan harga minyak akan sangat terbuka. "Di situ nanti diuji apakah mereka akan bersama dengan Demokrat atau akan mengambil sikap lain seperti yang ditunjukkan PKS," ujarnya.
FEBRIYAN