TEMPO.CO, Tangerang - Banjir bandang melanda permukiman di Kota Tangerang, Rabu, 4 April 2012 akibat hujan deras dan luapan Kali Angke. Luapan Kali Angke itu merendam sedikitnya tujuh perumahan di sekitar sungai.
Tak ayal ribuan warga dari sekitar 6.000 kepala keluarga (KK) sejak Selasa malam hingga Rabu siang mengungsi karena rumahnya terendam air antara 80 sentimeter hingga 1,6 meter. Berdasarkan pantauan Tempo, di sejumlah titik banjir warga tampak berbondong-bondong meninggalkan rumah mereka sambil menyelamatkan barang-barang.
"Kami harus menyelamatkan surat-surat penting dan ijazah, juga buku anak sekolah," kata Musa Bakti, warga Ciledug Indah I, Rabu, 4 April 2012.
Tak hanya surat berharga, warga juga mengevakuasi anggota keluarga ke luar rumah dan mencari tempat lebih aman dari terjangan air bah. Mereka memilih serambi masjid, teras rumah toko, atau posko yang disiapkan Pemerintah Kota Tangerang.
Dinas Sosial Kota Tangerang mencatat ada tujuh titik banjir yang seluruhnya adalah perumahan, antara lain: Perumahan Wisma Tajur, Puri Kartika, Petir, Duren Villa, Ciledug Indah 1, Ciledug Indah 2, Pinang Griya, dan Pondok Bahar.
"Total mencapai 6.000 KK yang telah kami evakuasi sejak Selasa malam," kata Bambang Kurniawan, Kepala Bidang Kelembagaan Dinas Sosial Kota Tangerang, di lokasi banjir di Petir.
Secara rinci, jumlah keluarga yang mengungsi akibat banjir di masing-masing perumahan yang diterjang tersebut sampai saat ini terdata antara lain: Wisma Tajur sebanyak 550 KK, Puri Kartika sebanyak 1.015 KK, Ciledug Indah 1 sebanyak 500 KK, Ciledug Indah 2 sebanyak 500 KK, Pinang Griya sebanyak 390 KK, Petir sebanyak 600 KK, Pondok Bahar sebanyak 540 KK, dan Duren Villa sebanyak 400 KK.
"Masa evakuasi sudah lewat. Sekarang tinggal kami mendistribusikan logistik ke semua titik pengungsian yang sudah disediakan," kata Bambang.
Dinas Sosial juga mulai memperhatikan warga rentan yang perlu perhatian seperti manusia lanjut usia (manula), wanita hamil, bayi dan anak-anak. "Mereka perlu tenaga medis selama di pengungsian," ujar Bambang.
Dalam penanganan banjir di dua kecamatan Ciledug dan Karang Tengah ini, Pemerintah Kota Tangerang juga mengerahkan sebanyak, 39 orang tim Tagana, 12 orang Makopala, 30 orang tim damkar, dan belasan tenaga medis.
"Kami juga sudah siapkan 260 dus air mineral, 420 dus mie instan, 14 kuintal beras, dan 18 peti telur yang siap didistribusikan di 7 titik banjir tersebut," kata Bambang.
Kendati Pemerintah Kota Tangerang sudah menurunkan logistik, masih banyak warga yang belum terlayani logistik. Sebab mereka berada di permukiman yang terisolasi akibat akses jalan terputus.
AYU CIPTA
Berita terkait:
Tanggul Depan Samsat Jebol, Daan Mogot Lumpuh
Banjir Sebetis, Grogol-Cengkareng Masih Lancar
Penjaringan Siagakan Pompa Atasi Banji