TEMPO.CO , Jakarta:Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik, Daniel Sparinga, mengatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, tengah fokus menyusun formasi koalisi yang lebih rapi dan ,dapat diandalkan. "Ini adalah saat yang krusial bagi Presiden untuk memastikan hadirnya koalisi efektif di parlemen dan di kabinet," ujarnya Rabu 4 April 2012.
Sekretaris Setgab, Syarifuddin Hasan, sebelumnya mengungkapkan Setgab sepakat mengeluarkan PKS dari koalisi karena dianggap melanggar kontrak koalisi. Keputusan tersebut diambil bersama semua pimpinan partai koalisi, kecuali PKS, di kediaman Ketua Sekretariat Gabungan partai mitra koalisi, Presiden Yudhoyono, di Puri Cikeas, Bogor.
Sinyalemen bakal didepaknya para menteri PKS menguat dengan tidak hadirnya menteri-menteri dari partai itu dalam rapat kabinet terbatas bidang ekonomi di kantor Presiden, kemarin. Hampir semua menteri bidang ekonomi hadir, kecuali Menteri Pertanian, Suswono. Padahal dalam rapat-rapat serupa Suswono tak pernah absen.
Suswono mengaku tidak hadir karena tidak diundang. Menurutnya topik rapat kabinet hari ini tidak berhubungan dengan lingkup pemerintahannya. Suswono memilih mengikuti acara panen raya Subang, Jawa Barat.
Menteri Suswono mengatakan dirinya siap jika sewaktu-waktu dicopot dari jabatannya. "Reshuffle itu hak prerogatif Presiden, harus dihargai dan dihormati,” kata Suswono kepada Tempo di kantornya Rabu kemarin.
Selain Suswono, Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring dan Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufry adalah kader PKS.
Anggota Majelis Syuro PKS, Jazuli Juwaini, menuding adanya partai koalisi yang memprovokasi Setgab menghukum PKS karena mengincar posisi menteri-menteri PKS. "Ada yang kebelet mendepak PKS dari koalisi dan juga di kabinet," kata Jazuli.
Sumber Tempo di DPP Partai Golkar mengungkapkan partainya sudah mendapatkan tawaran untuk mengisi satu dari tiga kursi menteri PKS. "Kami memang mendapat tawaran. Jadi Demokrat dapat satu, kami dapat satu, yang satu lagi profesional," ujarnya kepada Tempo kemarin.
Soal bagi-bagi kursi ini juga disebutkan oleh seorang petinggi Demokrat. Menurutnya, Golkar akan mendapat jatah Menteri Komunikasi. Sementara Demokrat kemungkinan akan mendapatkan kursi Menteri Pertanian. Politikus Golkar Idrus Markham dan mantan Ketua Fraksi Partai Demokrat Jafar Hafsah disebut-sebut sebagai kandidat. "Kemungkinan menteri sosial dari profesional," ujarnya.
Ketua DPP Golkar, Rully Chairul Azwar, mengaku tak mengetahui soal bagi-bagi kursi PKS ini. "Kami tidak berpikir sama sekali. Kami serahkan saja kepada ketua koalisi," ujarnya.
Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Mubarok enggan bicara soal bagi-bagi kursi ini. Menurutnya, semua partai politik pasti menginginkan jatah strategis itu. "Saya tidak mau komentar karena semua partai juga mau," ujarnya.
PRIHANDOKO | ROSALINA | FEBRIYAN | ISTMAN MP | BURHAN SOLIHIN | AGUSSUP
Berita Terkait
Istana: SBY Segera Umumkan Nasib PKS
Ical: Langgar Kontrak, PKS di Koalisi Sudah Berakhir
PKS Tak Anggap Penjelasan Sekretaris Setgab
'Yang Kebelet Depak PKS dari Koalisi Incar Menteri
Didepak, PKS Tuding Setgab Tidak Fair