TEMPO.CO, Bandung - Dua bek pilar Persib Bandung Zulkifli 'Zul' Sukur dan M. Nasuha belum berangkat ke Jakarta untuk memenuhi panggilan pelatih tim nasional PSSI Nil Maizar hingga Senin malam ini, 16 April 2012. Mereka masih menunggu kepastian izin dari manajemen Persib yang hingga kini belum keluar.
"Wah belum tahu nih, dari klub belum ada kabar (diizinkan atau tidaknya)," ujar Nasuha saat dihubungi Tempo malam ini. "Kita pemain sih nunggu keputusan saja. Ya siapa sih pemain bola yang nggak kepingin memperkuat tim nasional-nya."
Hal senada diungkapkan Zulkifli. "Saya sih siap aja ke Timnas, tapi kalau belum ada kabar izin dari klub ya belum tahu juga. Harusnya, dari PSSI itu ada koordinasi penjadwalan karena jadwal kami di Persib kan musim LSI ini ketat juga, nggak kaya di IPL Liga Primer,"katanya.
Karena itu, kedua pemain menyatakan, selama belum ada kepastian perizinan dari Persib, mereka akan tetap mengikuti program latihan klub. "Besok pun saya masih akan latihan bersama Persib. Kalau nggak ada kepastian, ya saya konsentrasi ke klub saja. Saya juga ikut saja mungkin nanti (laga tandang) ke Persela Lamongan,"kata Zul.
Sebagai anggota, Zul maupun Nasuha juga mengaku belum mendapat kabar dari Asosiasi Pemain sepakbola Profesional Indonesia (APPI). Meskipun, asosiasi pemain bola tersebut dikabarkan bertemu petinggi PSSI siang tadi.
"Belum ada kabar juga tuh dari APPI. Dari kawan-kawan pemain di klub lain (Liga Super) juga belum ada kontak, dari Bepe (kapten Persija Jakarta LSI Bambang Pamungkas) juga belum,"kata Nasuha.
Sementara itu, juru bicara PT Persib Bandung Bermartabat, Kuswara S. Taryono membenarkan pihaknya hingga kini belum memutuskan perizinan buat tiga pemain Maung Bandung yang dipanggil timnas yakni Zul, Nasuha, dan M. Ilham. PT Persib bersama manajemen tim, kata dia, baru akan membahas ihwal panggilan tersebut malam ini.
"Ini baru saya kontakan dengan para pengurus lain untuk membahas itu. Pembahasan secara internal dulu. Nanti kalau sudah keputusan pasti kami umumkan,"katanya saat dihubungi terpisah.
ERICK P. HARDI