TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan antivirus Kaspersky Lab memperkenalkan aplikasi keamanan untuk melindungi sistem virtualisasi perusahaan dari serangan malware atau kejahatan dunia maya lainnya.
Menurut Director Corporate Sales Kaspersky Lab APAC, Gun Suk Ling, sistem virtualisasi kian menjadi pilihan banyak perusahaan di Indonesia. Meskipun tidak menyebut angka, Gun mengungkapkan Indonesia menjadi pasar yang potensial bagi pertumbuhan virtualisasi.
“Dibanding Malaysia atau Singapura, potensi virtualisasi di Indonesia masih besar,” katanya saat peluncuran Kaspersky Security for Virtualization di Jakarta, Selasa, 17 April 2012.
Virtualisasi yang tidak dilengkapi dengan konten keamanan, kata Gun, akan menjadi pintu masuk yang mudah bagi penjahat dunia maya.
Sayangnya, kata Gun, pertumbuhan penggunaan virtualisasi itu tidak diiringi dengan sistem keamanan. Solusi keamanan tidak tumbuh secepat pertumbuhan virtualisasi.
Padahal, Kaspersky mencatat ancaman malware pada lingkungan virtual semakin intensif. Dari yang semula hanya satu ancaman per menit menjadi satu ancaman per detik.
Kaspersky Security for Virtualization atau bisa disingkat dengan KSV merupakan aplikasi keamanan yang terintegrasi dengan VMWare vShield Endpoint yang memberikan keamanan anti-malware.
KSV diklaim dapat diterapkan secara ringkas, cukup dengan satu platform tunggal bisa diterapkan ke lingkungan virtual, fisik dan perangkat mobile. “Cukup one single console,” kata Suk Ling.
KSV dikelola dengan menggunakan konsol manajemen universal dari Kaspersky, yakni Kaspersky Security Center.
Dengan konsol manajemen yang sama dengan aplikasi keamanan endpoint Kaspersky yang lain, aplikasi keamanan bisa digunakan baik untuk lingkungan fisik maupun virtual.
Gun mengatakan aplikasi keamanan ini dapat digunakan dalam berbagai lingkungan virtual, seperti data center virtual, server virtual, maupun desktop.
Adapun untuk perangkat mobile, kecuali sistem operasi iOS, KSV bisa diterapkan pada berbagai macam sistem operasi seperti BlackBerry, Android, Windows Mobile dan Symbian. “iOS tidak bisa karena sistemnya diproteksi,” katanya.
Suk Ling mengatakan KSV lebih banyak menyasar segmen korporasi, terutama industri otomotif, manufaktur, telekomunikasi, dan perbankan. Kaspersky Security for Virtualization ini dijual dengan harga US$ 110 untuk satu server per tahun.
IQBAL MUHTAROM