TEMPO.CO, Jakarta - Bismar Siregar, mantan Hakim Agung tahun 1984 hingga 1995, Senin, 16 April 2012, ditemukan tak sadarkan diri di depan lukisannya. Pria 84 tahun ini membuat lukisan terakhirnya di pondok lukisan Jalan Cilandak I Nomor 25 Jakarta Selatan.
Lukisan terakhir Bismar meniru sebuah kliping foto dari koran Kompas. Foto itu karya Tiki J. Boediono yang berjudul "Pimpin Langkahku Bapa". Anak Bismar, Irwan, menyebut, lukisan ayahnya belum selesai. "Baru 80 persen," kata Irwan, Kamis, 19 April 2012.
Lukisan berukuran 30 x 40 sentimeter itu masih berbau cat dan tampak serupa dengan foto di guntingan koran. Ada jalan tanah setapak berwarna cokelat, terlukis horizontal. Semakin ke ujung kiri, jalan tampak semakin menyempit.
Di kedua sisi jalan, pohon-pohon tinggi menjulang. Dedaunan pohon berwarna hijau, ungu, kuning samar. Ada rerumputan liar lebat di bawahnya. Sementara langit kelabu menggantung di atas. Goresan cat timbul di sana-sini masih lunak, belum mengeras.
Irwan bercerita Bismar giat melukis sejak 1995 saat menjalani masa pensiun dari jabatan hakim agung. Dalam sehari kakek 14 cucu itu dapat membuat tiga lukisan. "Sampai saya bingung di mana menyimpannya," kata Irwan.
"Ada lukisan yang mengikuti gambar foto, ada yang inspirasinya dari perjalanan bapak," ucap Novi, menantu Bismar. Hampir seluruh lukisan Bismar yang dipajang di pondok lukis adalah lukisan pemandangan gunung, pepohonan, jalan, padang rumput, tebing, rumah, dan lautan.
Sebuah buku persegi kecil merangkum lukisan Bismar. Judulnya, Kumpulan Sapuan Kuas Bismar Siregar, diterbitkan pada 2004. Tidak hanya di Jakarta, lukisan Bismar juga ada yang dipajang di sebuah rumah sakit di Surabaya.
Bismar mengembuskan napas terakhir pukul 12.20 WIB, Kamis, 19 April 2012, di Rumah Sakit Fatmawati.
ATMI PERTIWI
Berita terkait:
Mantan Hakim Agung Bismar Siregar Meninggal