TEMPO.CO, Jakarta - Panglima Kodam Jaya Mayor Jenderal Waris mengatakan ada empat anggotanya yang terlibat dalam pengeroyokan geng motor pada 13 April 2012. "Benar ada anggota saya terlibat," ucap Waris saat silaturahmi dengan Kepolisian Daerah Metro Jaya di Hotel Sahid, Kamis malam 19 April 2012.
Waris mengatakan, keempat anggotanya itu berasal dari artileri pertahanan udara (Arhanud) VI Tanjung Priok. Menurut dia, keempat anggotanya yang masih berstatus anggota baru itu hanya sekadar ikut-ikutan saja.
Kendati demikian, pihaknya tetap akan memberikan sanksi kepada mereka. Hukuman itu, kata Waris, bisa berupa administrasi sampai kepada kurungan penjara.
"Bisa juga penundaan kenaikan pangkat," ucap Waris dengan suara lantang. Hingga kini pihaknya, lanjut Waris, masih terus memeriksa kasus pengeroyokan kemarin.
Ia juga belum mengetahui bila ada pihak lain yang terlibat dalam aksi pengeroyokan pada 13 April lalu. Waris tidak bertanggung jawab atas dua orang anggota TNI yang tertembak oleh pengemudi Yaris. "Saya tidak mengurus yang tertembak," katanya.
Pengeroyokan yang dilakukan geng motor berpita kuning terjadi pada Jumat dini hari 13 April 2012 di wilayah Jakarta Utara dan Pusat. Akibatnya seorang pemuda bernama Anggi tewas di Jalan Pramuka, Jakarta Pusat. Sebelumnya pengeroyokan terjadi juga di SPBU Shell di Sunter pada Sabtu, 7 April 2012.
Pada kesempatan yang sama Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Untung S.Radjab tetap akan bekerja sama dengan TNI dalam menjaga keamanan wilayah Jakarta. "Kalau ada gangguan yang meningkat, polisi bisa minta bantuan ke TNI," kata Untung.
ADITYA BUDIMAN
Berita terkait
Ini Geng Motor Paling Ditakuti di Jakarta-Bandung
Geng Motor Dilawan Arifin dengan Sangkur
Korban Geng Motor Dikenal Soleh dan Penurut
Ini Geng Motor Paling Ditakuti di Jakarta-Bandung
Pemuda Pancasila: Tuntaskan Kasus Geng Motor