TEMPO.CO, Maros - Seorang tukang sayur, Harmaji, 35 tahun, ditemukan tewas gantung diri di pohon jambu tidak jauh dari rumah kontrakannya di Jalan Mangga Tanggul, Kelurahan Turikale, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Korban ditemukan tidak bernyawa sekitar pukul 05.00 Wita dinihari, Kamis, 19 April 2012. Harmaji diduga mengakhiri hidupnya setelah mendapat kabar bahwa istrinya, Yana, 27 tahun, akan menikah lagi di Arab Saudi. Korban merupakan warga pendatang asal Kedungdandang, Kelurahan Tapparejo, Kecamatan Muncar, Kabupaten Bayuwangi, Jawa Timur.
"Kabar rencana pernikahan istrinya itu membuat korban sering duduk termenung. Korban datang ke Maros sejak bulan September tahun lalu dan bekerja sebagai penjual sayur keliling," kata Wawan, kerabat korban.
Sejak ditinggal istrinya 10 tahun lalu menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi, menurut Wawan, korban memilih merantau ke Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Tiga hari sebelum hari nahas itu, korban terlihat bingung dan sering menyendiri.
Korban bertambah bingung sejak dia tidak bisa lagi menghubungi istrinya melalui telepon genggam. Sebelum ditemukan gantung diri, korban masih terlihat bercanda dengan warga di warung.
"Kemungkinan korban stres berat karena telepon istrinya sudah tidak dapat dihubungi . Saya kaget setelah mengetahui korban gantung diri dengan menggunakan sarung," ujar Wawan.
Kaur Reskrim Polres Maros, Ipda Max Palilingan, mengatakan dari penyelidikan sementara, korban tewas murni karena gantung diri. Berdasarkan hasil olah TKP dan hasil visum, tidak ditemukan adanya bekas kekerasan pada tubuh korban.
Saat jenazahnya hendak diturunkan, hanya ditemukan adanya cairan air mani di bagian kemaluan. Jenazah untuk sementara dititip di Rumah Sakit Umum Daerah Salewangang, Maros, sambil menunggu kedatangan anggota keluarga lain dari Bayuwangi.
"Kasus ini sementara ditangani petugas unit Reskrim Polres Maros," kata Max.
JUMADI