TEMPO.CO, Jakarta - Drs Suyadi alias Pak Raden terus berusaha mendapatkan kembali hak cipta boneka di film Si Unyil dari Perum Produksi Film Negara (PPFN). Hari ini kedua pihak itu dipertemukan untuk mediasi.
“Kami musyawarah untuk mencari titik temu hari ini,” kata juru bicara Pak Raden, Khrisna Pabichara, saat dihubungi pada Kamis, 19 April 2012.
Mediasi ini berlangsung di kantor PPFN di Jalan Otto Iskandardinata Nomor 125-127, Jatinegara, Jakarta Timur. Mediasi berlangsung dua jam dari pukul 11.00 WIB. Dari pihak Pak Raden, hadir Khrisna, Chusnato Prasodjo, serta Pak Raden sendiri. Dari pihak PPFN hadir Direktur PPFN Endarjono serta Direktur PPFN terdahulu Amoroso Katamsi.
Pak Raden saat ini sedang berjuang untuk menuntut hak ciptanya atas boneka Unyil. Sabtu lalu ia menggelar konferensi pers di kediaman kakaknya di Jalan Petamburan III, Nomor 27, Slipi. Pria berusia 79 tahun ini berkisah tentang royalti serial Unyil. Lelaki yang kini menggunakan tongkat untuk berjalan mengaku hanya menikmati royalti ketika program itu masih diproduksi.
Permasalahan antara bapak yang identik dengan kumis dan alis tebal ini dengan pihak PPFN bermula pada surat perjanjian yang pernah ditandatangani kedua belah pihak pada Desember 1995. Isinya, Pak Raden menyerahkan kepada PPFN untuk mengurus hak cipta atas boneka Unyil. Saat itu PPFN masih dipimpin oleh Amoroso Katamsi.
Namun, perjanjian itu hanya berlaku selama lima tahun sejak ditandatangani. Artinya, setelah lima tahun, publikasi Unyil bukan milik PFN lagi.
Namun, menurut Pak Raden, beberapa hari setelah tanda tangan surat pertama, perjanjian serupa muncul dengan tanggal yang sama, 14 Desember 1995. Bedanya, perjanjian baru itu tidak mencantumkan batas masa berlaku.
Pada 23 Desember 1998, Pak Raden menandatangani surat penyerahan hak cipta atas 11 lukisan boneka termasuk Si Unyil, Pak Raden, Pak Ogah, dan lain-lain. Pada 15 Januari 1999, PFN mendapat surat penerimaan permohonan pendaftaran hak cipta dari Direktorat Jenderal Hak Cipta Paten dan Merek Departemen Kehakiman atas 11 tokoh itu. Walaupun begitu, Pak Raden tidak dapat royalti.
MITRA TARIGAN
Berita Terkait
Pak Raden: Saya Kehilangan Hak Apa pun untuk Unyil
Pak Raden Menyambung Hidup dengan Menjual Lukisan
Curhat Pak Raden Soal Royalti Si Unyil
Wawancara Tempo.co dengan PFN Soal Unyil
Ngamen, Pak Raden Bakal Bawakan Iwak Peyek
Trans7 Tanggapi Pak Raden Soal Hak Cipta Si Unyil
Si Unyil Kaya, Pak Raden Merana