TEMPO.CO, YOGYAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri melarang kader partainya tamak dengan kekuasaan. Ia bahkan mempersilahkan kadernya untuk keluar dari partai jika orientasinya hanya menjadikan partai alat menumpuk kekayaan.
" Saya persilakan para kader untuk hengkang dari PDIP jika hanya menjadikan PDIP sebagai alat menumpuk kekayaan" kata Megawati di Kulonprogo, Kamis 19 April 2012. " Saya melarang para kader partai tamak dengan kekuasaan yang hanya untuk kepentingan pragmatis"
Mega juga mengajak para kadernya yang ikut kaderisasi PDIP, memahami ideologi partai. " kader PDIP harus memahami dan memiliki ideologi Pancasila yang diimplementasikan dalam Tri Sakti atau berdaulat dalam bidang politik," kata Mega
Mega juga menegaskan, Indonesia memiliki kekayaan yang berlimpah, terutama dari hasil berbagai jenis tambang. Namun, kata dia, kenyataannya belum semua penduduk Indonesia menikmati hasil tersebut.
Pada bagian lain dalam pidatonya, mantan Presiden RI ini juga mengatakan semangat kegotong-royongan Bangsa Indonesia sudah tererosi. Karena itu, untuk tetap meneguhkan perjuangan PDIP, para kader diminta menjiwai secara subtansional tujuan partai.
"Terkait dengan itu, maka kader PDIP yang terpilih mengikuti pendidikan ini akan digodok secara teori dan praktik," kata Megawati Soekarnoputri.
Ketua PDIP Bidang kaderisasi Idham Samawi mengatakan kegiatan ini dijadwalkan berlansung hingga 25 April 2012 dan para peserta akan menginap rumah warga di wilayah Boro, Kecamatan Kalibawang, Kulon Progo. "Para peserta didik untuk tinggal di rumah warga, untuk mendengarkan masalah yang ada di tengah masyarakat. Ini bagian dari pilihan" ujarnya.
WDA | ANT
Berita terkait
Taufiq Kiemas: Kenapa Mega Begini?
Taufiq Kiemas ; Saya Tak Bangga dengan Mega
Puan Maharani: Jangan Ada Dikotomi Usia Presiden
Kalla: Larang Orang Tua Jadi Presiden Langgar UUD
Capres Tua atau Muda Tak Masalah Asal Teruji
Kiemas: Sudah Tua, Ical-Mega Tak Usah Jadi Capres
Taufiq Kiemas Sering 'Nitipin' Puan
Taufik Kiemas: Saya Mikiran Anak Muda, Bukan Puan