TEMPO.CO, Bandung - Harindaka Maruti, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Parahyangan Bandung, yang tewas ditembak perampok, kemarin, akan dimakamkan besok, Minggu 22 April 2012, pukul 11.00, WIB di tempat pemakaman Pandu. Saat ini jasad anak kedua guru besar hukum tata negara Unpar, Koerniatmanto S., itu disemayamkan di rumah duka, RS Borromeus, Jalan Suryakancana, Bandung.
Sejak pagi pelayat mengalir menengok jasad Harindaka yang dibaringkan di ruang C rumah duka di belakang rumah sakit Borromeus, Dago, itu, didampingi keluarga. Di antara pelayat tampak teman-teman korban dan dosen Universitas Parahyangan, serta beberapa pengacara alumni perguruan tinggi swasta itu.
Di antara pelayat adalah Levina, kawan satu angkatan Hari, panggilan akrab Harindaka, di Fakultas Hukum Unpar. Gadis 20 tahun ini dan Hari sama-sama mahasiswa semester IV. "Saya sangat kehilangan Hari. Saya akrab dengan dia. Bahkan pernah sekelas di semester awal," ujarnya di rumah duka Borromeus, Sabtu 21 April 2012.
Menurut Levina, Hari adalah mahasiswa yang supel dan pemberani. "Hobinya dia kayaknya fotografi, karena dia aktif di bagian publikasi dan dokumentasi Himpunan (Mahasiswa Hukum)," kata dia. "Padahal Kamis (19 April 2012) kemarin, saya masih ngobrol sama dia di kelas, bercanda," katanya lagi.
Hari, 20 tahun, adalah putra bungsu pasangan Koerniatmanto S. dan Suwinarni. Hari punya satu kakak laki-laki, yakni Danandaka Mumpuni atau Danan.
Seperti diketahui, dengan sepeda motor, Hari bersama Danan mengejar 3 pencuri yang baru saja menjarah duit US$ 6.000 dan sebuah laptop dari rumahnya di Jalan Cigadung Indah. Lepas tengah hari, di Jalan Cigadung Barat arah ke Dago, dekat sebuah kafe, keduanya berhasil menemukan para pelaku. Hari dan Danan pun menanyakan dan meminta kembali barang yang dicuri hingga terjadi cekcok bahkan baku hantam.
Perjuangan kakak-beradik ini berakhir setelah perampok mengeluarkan pistol dan menembak Hari. Kawanan perampok lalu melanjutkan pelarian dengan membawa kabur juga sepeda motor yang sebelumnya dipakai Hari untuk mengejar mereka. Hari akhirnya mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Borromeus, Bandung, beberapa saat setelah ditembus peluru perampok.
ERICK P. HARDI