TEMPO.CO, Surakarta – Kabar meninggalnya Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Widjajono Partowidagdo mengejutkan banyak kalangan. Banyak yang tidak mengira, sosok yang dikenal nyentrik tersebut meninggal saat melakoni hobinya mendaki gunung, Sabtu, 21 April 2012 di Dompu, Nusa Tenggara Barat.
Kesedihan juga dirasakan para pencinta alam di Surakarta. Sekitar 200 orang yang tergabung dalam Forum Pencinta Alam se-eks Karesidenan Surakarta menggelar doa bersama untuk Widjajono. Sebuah kain putih sepanjang sepuluh meter dan lebar satu meter penuh oleh ucapan berbelasungkawa. Sementara foto Widjajono terpasang di ujung kain.
Doa pun dipanjatkan dengan harapan semoga Tuhan mengampuni dosa-dosa Widjajono dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Selanjutnya, dilantunkan lagu Syukur yang dinyanyikan oleh para pencinta alam.
Koordinator acara, Daris Gamawijaya, mengatakan kepergian Widjajono meninggalkan duka bagi para pencinta alam. “Sesama pencinta alam adalah saudara, baik yang tergabung di organisasi atau pegiat alam bebas,” katanya di sela acara, Minggu, 22 April 2012, di kawasan Sriwedari.
Selain itu, predikat pencinta alam melekat seumur hidup meskipun sudah tidak aktif lagi di keorganisasian. Karena itu, dia dan pencinta alam di Surakarta berinisiatif mengadakan doa bersama sebagai tanda turut berdukacita atas meninggalnya Widjajono saat mendaki Gunung Tambora di Dompu, Nusa Tenggara Barat.
Salah seorang peserta doa bersama, Ike Marisa, mengagumi semangat Widjajono yang tetap menyalurkan hobinya mendaki gunung meskipun usianya sudah tidak muda lagi. “Apalagi bisa meluangkan waktu di tengah kesibukannya sebagai pejabat negara,” katanya.
Peserta lainnya, Woro Asari, terkesan dengan gaya eksentrik Widjajono yang tetap mempertahankan rambut panjangnya. “Kemudian beliau tetap sederhana dan dekat dengan masyarakat meskipun sudah jadi Wakil Menteri ESDM,” ujarnya.
Acara doa bersama diakhiri dengan tabur bunga di kain putih. Seraya berharap semoga amal ibadah Widjajono diterima di sisi Tuhan dan segala kesalahannya diampuni.
UKKY PRIMARTANTYO