TEMPO.CO, Jakarta - Partai Kebangkitan Bangsa menargetkan perolehan suara pada Pemilihan Umum 2014 sebesar 10 persen. Angka itu, menurut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, realistis.
Ditinjau dari sejarah PKB sejak ikut pemilu pertama tahun 1999, perolehan suara PKB termasuk bisa bertahan meski perpecahan hebat pernah terjadi di tubuh partai yang didirikan warga Nahdliyin itu.
"Target 10 persen itu realistis. Kami merasa parliamentary treshold 3,5 persen pada Pemilu 2014 bukan sebuah ancaman, melainkan peluang untuk menembus 10 persen," kata Muhaimin Iskandar saat melantik pengurus PKB Sumatera Utara di Medan, Sabtu 21 April 2012.
Saat rapat pembahasan menentukan PT oleh koalisi partai pendukung pemerintah, Muhaimin mengatakan Presiden SBY memintanya menyetujui PT sebesar 4 persen yang diusulkan Partai Demokrat.
"Pak SBY secara berkelakar bilang, 'PKB dari berbagai hasil survei dapat 7 persen'. Namun saya katakan kepada Pak SBY, 'PKB akan dapat 10 persen', sehingga kami tidak ragu jika PT dinaikkan," ujar Muhaimin.
Keyakinan memperoleh 10 persen suara nasional, menurut Muhaimin, didasarkan pada konsolidasi PKB yang terus-menerus. Selain itu, hubungan PKB dengan NU saat ini harmonis.
"Pengalaman Pemilu 2009, PKB terpecah-pecah. Namun suara PKB masih bisa 5 persen. Berbekal kedewasaan berpolitik itu, kami yakin angka 10 persen akan bisa diraih apalagi PKB saat ini solid," tutur Muhaimin.
Dengan target 10 persen suara, menurut Muhaimin, PKB tentu bisa menentukan perubahan dan bukan sekadar mewarnai perubahan seperti sekarang ini. "Dengan 10 persen, PKB akan menjadi partai penentu perubahan. Pemilu 1999, PKB menjadi penentu presiden," kata dia.
SAHAT SIMATUPANG