TEMPO.CO, Jakarta - Keluarga almarhum Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Widjajono Partowidagdo menyatakan almarhum tidak memiliki riwayat penyakit jantung. Keluarga menduga kematian almarhum disebabkan kehabisan oksigen pada ketinggian saat mendaki Gunung Tambora.
"Saya rasa bukan kena serangan jantung," kata Dewanto Prasetyo, kakak ipar almarhum, seusai pemakaman di Taman Pemakaman San Diego Hills, Karawang, Jawa Barat, Minggu, 22 April 2012. Berdasarkan informasi yang dia terima, almarhum pingsan pada ketinggian sekitar 2.500 di atas permukaan laut. Informasi ini, kata Dewanto, disampaikan oleh asisten Widjajono.
Ketika pingsan, almarhum berusaha dievakuasi dari Gunung Tambora. Saat itu jantung Widjajono masih berdenyut. Namun kondisi medan dan cuaca di sana menyulitkan proses evakuasi. Begitu sampai di puskesmas terdekat, Widjajono dinyatakan sudah meninggal dunia. "Sekitar pukul 15.30 WIB," kata kakak Ninasapti Tri Aswari, istri almarhum, ini.
Dewanto mengaku tidak memiliki firasat apa pun soal kematian almarhum. Dia menyatakan sangat kehilangan atas kematian ini. Menurut dia, almarhum merupakan sosok yang dekat dengan keluarga. "Dekat dengan anak," kata dia.
Widjajono Partowidagdo meninggal dunia saat mendaki Gunung Tambora, Nusa Tenggara Barat, Sabtu kemarin. Almarhum memang memiliki kegemaran mendaki gunung sejak masih kuliah. Almarhum meninggalkan seorang istri, Ninasapti Tri Aswari--dosen di Universitas Indonesia, dan seorang anak, Cristal Amalia, yang masih duduk di bangku SMA.
I WAYAN AGUS PURNOMO