TEMPO.CO, GORONTALO - Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Mayor Jendral TNI M Munir, menyatakan bentrok berdarah antara TNI satuan Kostrad dan polisi satuan Brimob Gorontalo hanya kesalahpahaman yang harus diperbaiki.
Ini disampaikan Pangkostrad usai rapat tertutup antara jajaran TNI-POLRI di markas Polda Gorontalo, Senin 23 April 2012. "TNI-POLRI harus berjalan lebih baik kedepan," kata dia.
Munir mengatakan, dalam pertemuan itu, diperoleh kesepakatan kalau setiap pimpinan di dua lembaga negara itu harus mengendalikan setiap prajuritnya. Keduanya juga membentuk tim untuk mengusut bentrok yang terjadi Minggu 22 April 2012 dini hari. "Pelakunya, tentu akan dihukum sesuai aturan berlaku," kata dia.
Seperti diketahui, bentrok bermula ketika satu regu Brimob berpatroli menggunakan mobil truk dan dilempari batu serta botol oleh orang tidak dikenal saat melintas di depan Kantor KPU Limboto pada Minggu dinihari.
Empat anggota TNI mengalami luka tembak, dua lainnya terkena sabetan senjata tajam, sedang dari pihak Brimob, dua anggota cedera di bagian kepala terkena lemparan batu.
Sebelum mengikuti rapat tertutup, Pangkostrad ditemani Kapolda Gorontalo Brigadir Jenderal Irawan Dahlan, menyempatkan diri menjenguk anggota TNI korban bentrok di Rumah Sakit Dunda, Limboto, Kabupaten Gorontalo.
WDA | ANT
Berita terkait
TNI-Polri Selidiki Penyebab Bentrokan Kostrad dan Brimob
Pascabentrok TNI-Brimob, Gorontalo Kondusif
DPR: Bentrok Anggota TNI-Polisi Rebutan Rezeki
Kenapa Anggota Brimob dan Kostrad Bentrok?
Mabes TNI Selidiki Penyebab Bentrok Kostrad-Brimob
Menteri Djoko: Selesaikan Bentrok Gorontalo!
Pangkostrad Turun tangan Usut Bentrok Gorontalo