TEMPO.CO, Jakarta- Partai Keadilan Sejahtera menyatakan tidak mempersoalkan tudingan yang dilontarkan tersangka kasus suap Dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah (DPPID), Wa Ode Nurhayati. Kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Wa Ode menuding Sekretaris Jenderal PKS, Anis Matta terlibat dalam penentuan daerah penerima program pemerintah itu. "Dia (Wa Ode) sudah sering ngomong jadi tidak perlu diurusi," ujar Wakil Sekjen PKS, Refrizal, saat dihubungi, Rabu,25 April 2012.
Menurut Refrizal, sebagai pimpinan DPR tentu saja Anis ikut menandatangani suratusulan DPPID. Apalagi Anis adalah wakil ketua DPR yang mengurusi penganggaran DPR. Sebagai pimpinan, wajar saja dia menandatangani suratdari Badan Anggaran DPR kepada pihak luar yaitu Kementerian Keuangan.
Tudingan-tudingan Wa Ode kata Refrizal hanyalah ucapan emosional yang tidak berdasar. Apalagi politikus Partai Amanat Nasional itu sudah sering kali mengeluarkan lontaran-lontaran yang menuding banyak orang. "Dulu omongan juga begini begitu, begitu dipanggil pimpinan DPR, dia tak dapat membuktikan," ujar Refrizal.
Sebelumnya, Wa Ode menuding Anis Matta, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi PKS, telah menyalahhgunakan wewenang untuk menetapkan alokasi dana proyek tersebut. Anis Matta dianggap memaksa Menteri Keuangan untuk menandatangani surat yang bertentangan dengan rapat Badan Anggaran. Tudingan Wa Ode ini disampaikannya usai menjalani pemeriksaan di Komisi Pemberantasan Korupsi.
Juru Bicara KPK, Johan Budi SP mengatakan lembaganya telah menjadwalkan pemanggilan Anis Matta. "Pemeriksaan dijadwalkan besok (Kamis, 26 April 2012)," kata Johan. Namun Johan mengaku belum mengetahui peran politikus Partai Keadilan Sejahtera dalam perkara tersebut. "Lihat besok saja," ucap Johan.
Menurut Refrizal, pemanggilan terhadap Anis hanya untuk meminta keterangan dalam kapasitasnya sebagai pimpinan DPR. Anis pun kata dia akan menghadapi proses ini sesuai kapasitasnya. "Anis itu pejuang PKS, dia tidak akan khawatir." Posisi Anis dalam kasus DPPID ini kata Refrizal sudah "clear" dan "clean".
IRA GUSLINA SUFA