TEMPO.CO, Jakarta- Sekretaris Jenderal DPR Nining Indra Saleh mengatakan pemeriksaan atas dirinya hanya seputar mekanisme persidangan dalam pemilihan Deputi Gubernur Senior BankIndonesia. "Lebih kepada bagaimana proses persidangan uji kelayakan dan pemilihan," katanya di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi,Jakarta, Rabu,25 April 2012.
"Yang ditanyakan juga mekanisme bagaimana prosessuratmenyurat antara presiden dan DPR seputar pemilihan tersebut," katanya. Suratyang dimaksud berisi nama-nama calon Deputi Gubernur Senior BankIndonesia.
KPK juga memeriksa komisaris PT Wahana Esa Semabada, Yane Yunarni. Namun, ia enggan berkomentar banyak seputar pemeriksaan dia untuk kasus yang sama. "Saya diperiksa sebagai saksi seputar Miranda dan tidak ikut campur dalam kasus ini," katanya.
Selain mereka berdua KPK memeriksa Dirut PT Wahana Esa Semada Ahmad Sukhri Bay dan Karyawan PT Wahana Esa Sembada Sumarni. Mereka berdua menurut Juru Bicara KPK Johan Budi diperiksa atas tersangka Miranda Swaray Goeltom.
Komisi antirasuah menetapkan Miranda sebagai tersangka pada 26 Januari lalu. Ia diduga ikut berperan dan bersama-sama Nunun Nurbaetie menyebarkan cek pelawat ke anggota Dewan Perwakilan Rakyat pada 2004. Tujuannya memberikan hadiah setelah Miranda memenangkan pemilihan Deputi Gubernur Senior BankIndonesia.
Peran Miranda, menurut jaksa penuntut, meminta agar Nunun Nurbaetie memfasilitasi dirinya bertemu dengan anggota DPR. Dari situ terjadilah pertemuan antara Miranda dengan sejumlah politikus di kediaman Nunun di Jalan Cipete Raya, seperti Hamka Yandhu, Endin AJ Soefihara, dan Paskah Suzetta.
Namun Miranda dalam dokumen pemeriksaan yang salinannya diperoleh Tempo membantahnya. Ia mengaku pernah berkunjung ke rumah Nunun dalam acara buka puasa bersama namun tidak diperkenalkan dengan tiga politikus tersebut.
Jaksa juga menyebut Miranda merencanakan pertemuan dengan Fraksi PDI Perjuangan di Dwarawati Room, Hotel Dharmawangsa pada 29 Mei 2004 untuk memenangkannya dalam pemilihan tersebut. Adapun Miranda membenarkan pertemuan itu dan mengakui telah mengundang fraksi banteng ke hotel itu. Bahkan Miranda mengaku membayar tagihan ruangan hotel tersebut.
SYAILENDRA