TEMPO.CO, Munich - Pemain Bayern Munich, Bastian Schweinsteiger, menyatakan bahwa seluruh anggota timnya merasa seperti ‘mati’ ketika memastikan diri tampil ke final Liga Champions. Bayern akan berhadapan dengan Chelsea di partai puncak yang akan berlangsung di kandang sendiri, Stadion Allianz Arena, pada 20 Mei 2012.
“Kami semua merasa mati, tapi gembira,” kata Schweinsteiger seperti dilansir situs resmi klub, www.fcbayern.telekom.de. “Sejak diumumkan bahwa final akan berlangsung di Munich, semuanya hanya memiliki satu target: sampai ke sana!”
Bayern sukses melangkah ke final setelah menyingkirkan Real Madrid lewat drama adu penalti dengan skor 1-3. Schweinsteiger merupakan salah satu algojo Bayern yang sukses menjalankan tugasnya dan merupakan penentu langkah Bayern ke final.
David Alaba yang ditunjuk sebagai penendang pertama sukses menjebol gawang Iker Casillas. Mario Gomez juga sukses melaksanakan tugasnya. Namun dua algojo lainnya, Toni Kroos dan Philip Lahm, gagal menaklukkan Casillas.
Selain Schweinsteiger, sosok yang tampil gemilang dalam drama adu penalti adalah Manuel Neuer. Penjaga gawang tim nasional Jerman itu berhasil menggagalkan dua tendangan Madrid yang dieksekusi oleh Cristiano Ronaldo dan Kaka.
Schweini--sapaan akrabnya--optimistis timnya mampu keluar sebagai pemenang. “Sekarang kami memiliki satu pertandingan lagi di rumah. Kami ingin memenangkannya,” ujar Scweinsteiger. “Satu-satunya hal yang ada di kepala saya adalah memasukkan bola ke gawang.”
FCBAYERN.TELEKOM.DE | ANTONIUS WISHNU