Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Infrastruktur Besar, Pasar Obligasi Asia Terbuka  

image-gnews
Kepala Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB), Iwan J Azis. TEMPO/Dasril Roszandi
Kepala Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB), Iwan J Azis. TEMPO/Dasril Roszandi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Pembangunan Asia (ADB) menyatakan dampak krisis Eropa menyebabkan Asia menjadi salah satu ladang investasi bisnis dunia, terutama dalam pasar obligasi. "Kebutuhan infrastruktur Asia masih besar," ujar Kepala Kantor Integrasi Ekonomi Regional ADB Iwan J. Azis dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis, 26 April 2012.

Kebutuhan dana besar ini seharusnya, kata Iwan, tetap disokong investor Asia. Ia menyayangkan masih banyaknya investor Asia yang melirik kawasan di luar wilayahnya. "Seperti Cina. Cadangan devisanya Rp 3 triliun, tapi masih banyak ditanamkan di Amerika," ujarnya.

Kebutuhan untuk infrastruktur membutuhkan waktu yang tak sebentar. Oleh sebab itu, bentuk investasi yang tepat adalah obligasi karena bisa memberi tenor berjangka panjang. "Instrumen investasi jangka panjang di Asia pun masih minim," ujarnya. Itu menyebabkan pasar obligasi di Asia masih bisa berkembang pesat.

Ia menambahkan kebutuhan anggaran infrastruktur Asia hingga sepuluh tahun ke depan diprediksikan mencapai 8 triliun US dollar. Untuk menjaga investasi obligasi tak lari keluar kawasan, negara-negara ASEAN plus Cina, Jepang, dan Korea Selatan membentuk Asian Bond Markets Initiative. "Agar kelebihan likuiditas tetap di Asia," ujarnya.

Ia mengkhawatirkan kalau investasi dilarikan ke luar kawasan akan terjadi round tripping. "Investasi ditanamkan kembali oleh swasta asing ke Asia sehingga biaya transaksi akan tinggi," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Optimisme Iwan senada dengan yang disampaikan Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar. Ia menyatakan krisis Eropa bisa menciptakan momentum pertumbuhan pesat infrastruktur di Asia. "Kami dorong dan manfaatkan momentumnya dengan cara memanfaatkan Asian infratructure fund dan mendorong rasa saling percaya investor dengan Asian bond market," ujarnya.

Kondisi ini disebut Mahendra sebagai saat yang tepat untuk menarik kembali investasi ke wilayah Asia. Aksi ini lalu bisa diikuti dengan menarik investasi negara lain di luar kawasan potensial berkembang.

Dalam laporannya, ADB menyatakan pada 2011, pasar obligasi di Asia Timur tumbuh tujuh persen dibanding tahun sebelumnya. Nilainya melejit jadi 5,7 miliar US dolar. Indonesia disebut sebagai pendorong pertumbuhan ini karena obligasinya memiliki kinerja terbaik pada tahun lalu.

M. ANDI PERDANA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRI Tawarkan ORI025, Pilihan Aman Bagi Investor Lama dan Pemula

44 hari lalu

BRI Tawarkan ORI025, Pilihan Aman Bagi Investor Lama dan Pemula

ORI025 menggunakan jenis kupon tetap atau fixed rate


DBS Ungkap Peluang Investasi Kuartal I 2024, Obligasi Sangat Menjanjikan

54 hari lalu

Keuntungan obligasi FR bukan hanya sebagai passive income saja, tetapi keamanannya juga dijamin oleh negara. Simak ulasannya berikut ini. Foto: Canva
DBS Ungkap Peluang Investasi Kuartal I 2024, Obligasi Sangat Menjanjikan

DBS Group Research memproyeksikan investasi aset-aset yang berisiko lebih menjanjikan. Obligasi korporasi dengan peringkat A atau BBB yang terbaik.


Tertinggi Setelah Vietnam, Pasar Saham RI Menguat 2,71 Persen pada Desember 2023

9 Januari 2024

Suasana pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) 2024 di Jakarta, Selasa 2 Januari 2024. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan saat pembukaan perdana perdagangan 2024. IHSG mengalami penurunan sebesar 0,14% atau 5,4 poin ke level 7.266 pada Selasa 2 Januari 2024. Indeks komposit turun ke posisi terdalam 7.245 dari level 7.272 dengan volume transaksi 1,9 triliun saham. Tempo/Tony Hartawan
Tertinggi Setelah Vietnam, Pasar Saham RI Menguat 2,71 Persen pada Desember 2023

OJK optimistis industri pasar modal Indonesia masih tumbuh luas untuk semakin memberikan kontribusi optimal bagi perekonomian nasional.


Dana Pihak Ketiga Perbankan Rendah, Ekonom Sebut Milenial Lebih Suka Simpan Duit di Saham

29 Desember 2023

Ilustrasi menabung atau tabungan. Shutterstock
Dana Pihak Ketiga Perbankan Rendah, Ekonom Sebut Milenial Lebih Suka Simpan Duit di Saham

Ekonom senior Indef Aviliani mengatakan pertumbuhan dana pihak ketiga perbankan hanya 4 persen.


Kreditur Obligasi Waskita Karya Belum Setuju Skema Restrukturisasi, Ini Kata Stafsus Erick Thohir

19 Desember 2023

Logo Waskita. waskita.co.id
Kreditur Obligasi Waskita Karya Belum Setuju Skema Restrukturisasi, Ini Kata Stafsus Erick Thohir

Stafsus Erick Thohir menanggapi kreditur obligasi Waskita Karya yang belum menyetujui skema restrukturisasi.


Obligasi dan Sukuk untuk Pembiayaan IKN Nusantara

14 Desember 2023

Otorita IKN mengkaji skema pembiayaan berupa penerbitan obligasi, sukuk, dan pinjaman untuk mendanai proyek ibu kota baru.
Obligasi dan Sukuk untuk Pembiayaan IKN Nusantara

Ruang bagi Otorita IKN Nusantara menerbitkan obligasi dan sukuk sudah terbuka dengan adanya klausul dalam revisi UU IKN Nusantara.


Obligasi Waskita Karya Terancam Masalah Keuangan, Asosiasi Asuransi Bicara Tata Kelola Investasi

30 November 2023

Waskita Karya. Istimewa
Obligasi Waskita Karya Terancam Masalah Keuangan, Asosiasi Asuransi Bicara Tata Kelola Investasi

Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon menjelaskan bahwa pengurus AAJI selalu menyampaikan prinsip kehati-hatian dalam tata kelola investasi kepada anggotanya.


Bos AAJI Buka Suara soal Obligasi Industri Asuransi di Waskita Karya yang Terancam Masalah Keuangan

30 November 2023

Ketua Bidang Keuangan, Permodalan, Investasi & Pajak AAJI Simon Imanto (kiri), Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon (tengah), dan Ketua Bidang Marketing & Komunikasi AAJI Novita Rumngangun (kanan) dalam Pers Kinerja Industri Asuransi Jiwa Semester I-2023 di kantornya, Jakarta pusat pada Kamis, 24 Agustus 2023. TEMPO/Irma Aulia Irawan.
Bos AAJI Buka Suara soal Obligasi Industri Asuransi di Waskita Karya yang Terancam Masalah Keuangan

Waskita Karya mengalami masalah keuangan yakni gagal bayar bunga dan pelunasan obligasi perseroan.


Ternyata Ini Alasan Saham Waskita Karya Terancam Delisting dari Bursa

28 November 2023

Waskita Karya. Istimewa
Ternyata Ini Alasan Saham Waskita Karya Terancam Delisting dari Bursa

PT Waskita Karya (Persero) Tbk. berpotensi bakal delisting saham dari BEI karena beberapa alasan. Apa saja penyebabnya?


Obligasi Israel Laris Manis di Luar Negeri Sejak Perang dengan Hamas

14 November 2023

Pasukan Israel menjatuhkan bom  di tengah konflik antara Israel dan Palestina Hamas, di Kota Gaza, 9 November 2023. REUTERS/Mohammed Al-Mas
Obligasi Israel Laris Manis di Luar Negeri Sejak Perang dengan Hamas

Israel menerbitkan surat utang atau obligasi, yang salah satunya untuk mendanai perang dengan Hamas.