TEMPO.CO, Bandung - Seratusan bobotoh Persib Bandung berunjuk rasa di Stadion Siliwangi, Kota Bandung, Jumat pagi, 27 April 2012. Menggelar spanduk di jalan dan halaman parkir stadion, para bobotoh yang mayoritas dari kelompok Viking Persib Fans Club ini mempertanyakan prestasi Persib yang terus terpuruk. Aksi ini dilakukan bersamaan dengan latihan skuad Maung di lapangan bola Siliwangi.
Mereka antara lain meminta agar Maung Bandung tak sampai kalah lagi saat menjamu Persipura Jayapura di kandang sendiri, Ahad, 29 April 2012. "Lawan Persipura Kalah, Pecat Semua..," begitu bunyi salah satu spanduk besar yang dipajang bobotoh.
Tak cuma itu, mereka juga meminta manajemen Persib mengevaluasi dan mengoreksi kelemahan skuad Maung selama ini. "Delapan belas tahun Persib miskin prestasi, ada apa dengan persib?" "Lakukan evaluasi internal di manajemen Persib, pecat orang-orang yang Teu Make Hate Ka Persib."
Di sela unjuk rasa, Ketua Viking Persib Haru Joko sempat berorasi memprotes kepemimpinan Umuh Muhtar sebagai manajer tim. "Umuh, Umuh di balik semua ini (terpuruknya prestasi Persib)," pekiknya di halaman Siliwangi.
Panglima Viking Persib Ayi Beutik mengatakan aksi kelompoknya adalah unjuk rasa kekecewaan sekaligus cara bobotoh agar selalu tampil maksimal dan sepenuh hati saat berlaga membela Maung Bandung. Semangat juang yang tinggi, kata dia, bahkan bisa mensubstitusi kekurangan stok pemain.
"Ultimatum, lawan Persipura tak boleh kalah. Kalau besok (lawan Persipura) kalah, kami akan melakukan aksi duduk di depan bus Persib seusai pertandingan supaya pemain tak bisa pulang (ke luar stadion)," ujar Beutik di sela demo, pagi ini. "Kami bergerak (gelar aksi) karena prestasi Persib terus menurun. Kalau kami enggak bergerak, pemain akan terus terlena," katanya lagi.
Beutik juga berpendapat bahwa penyebab kekalahan beruntun klub pujaannya adalah kesalahan dalam merekrut pemain. "Lini tengah lemah. Tidak ada playmaker, malah beli striker terus. Kalau tak ada suplai bola dari tengah, percuma beli striker bagus juga," katanya.
Kelemahan lain, Beutik melanjutkan, Persib tak punya pelatih yang lihai memotivasi pemain. Ia pun menilai pengangkatan pelatih legendaris Persib, Indra Thohir, sebagai penasihat tim, terlambat dilakukan manajemen Persib. "Thohir harusnya direkrut sejak awal musim, kalau sudah begini, (terpuruk) baru direkrut, telat," keluhnya.
Memasuki putaran kedua, Persib tiga kali kalah berturut-turut, bahkan saat berlaga di kandang sendiri. Di Stadion Silwangi, 15 April 2012 lalu, Maung Bandung menyerah 2-3 kepada tamunya, Persiba Balikpapan. Empat hari kemudian saat berlaga tandang ke kandang Persela Lamongan, Maung ditaklukkan 1-3. Terakhir, saat dijamu Arema Malang, Persib kalah 1-2.
Posisi Persib di klasemen sementara Liga Super Indonesia musim ini pun terus melorot. Persib kini menempati peringkat ke-9 dari hasil 21 kali bertanding. Maung mengoleksi nilai total 28 poin, hasil 8 kalah, 4 seri, dan 9 menang.
ERICK P. HARDI