TEMPO.CO, Jakarta - Kondisi kesehatan Menteri Endang Rahayu Sedyaningsih terus menurun akhir-akhir ini. Kanker paru-paru menggerogoti kebugaran menteri yang menggantkan Siti Fadilah Supari ini. Saat dipilih sebagai menteri, sejumlah pihak memang mempersoalkan kondisi kesehatan Endang. Inilah perjalanan Menteri Endang sejak penyusunan kabinet hingga harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
20 Oktober 2009
Endang Rahayu Sedyaningsih diketahui datang ke kediaman Presiden.
21 Oktober 2009
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengumumkan formasi Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II dan Endang terpilih sebagai Menteri Kesehatan.
22 Oktober 2009
Endang dilantik sebagai Menteri Kesehatan dalam formasi Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II.
23 Oktober 2009
Pengangkatan Endang sebagai Menteri Kesehatan menuai kecaman dari sejumlah pihak. Relawan Medical Emergency Rescue Committee atau MER-C, M. Nur Salim, dalam konferensi pers di kantor MER-C, Kramat Lontar, Jakarta, menilai pengangkatan Endang sebagai menteri merupakan pelecehan kalangan dunia kedokteran. Guru besar Universitas Indonesia Nila Juwita Moeloek tak dipilih sebagai menteri oleh SBY, padahal sebelumnya telah dipanggil presiden di Cikeas. Mereka mempertanyakan hasil uji kesehatan Endang Rahayu sebagai Menteri Kesehatan. "Apakah sudah ada fit and proper test untuk Endang di Cikeas?"
24 Oktober 2009
Dalam arahan saat membuka sidang kabinet pertama di gedung Sekretariat Negara, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan bahwa penunjukan Endang Rahayu Sedyaningsih sebagai Menteri Kesehatan tidak secara tiba-tiba, namun melalui uji kelayakan sebagaimana anggota kabinet lainnya. "Beliau melalui MMPI (tes psikologi), wawancara dengan saya. Memang tidak ada wartawan waktu itu karena sudah hari kesekian."
22 Oktober 2010
Endang baru mengetahui ia mengidap penyakit kanker paru-paru saat melakukan pemeriksaan rutin pejabat negara.
Oktober-November 2010
Berobat ke RSPAD Gatot Subroto dan RS Gading Pluit, dan juga ke Guangzhou, Cina.
16 Januari 2011
Saat dihubungi Tempo via telepon, Staf Khusus Bidang Politik Kebijakan Kesehatan Bambang Sulistomo menyatakan Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih menderita sakit kanker paru-paru. Vonis itu sudah diketahui setelah Endang menjalani general check up rutin sekitar Oktober dan November 2010 lalu.
16 Januari 2011
Saat dihubungi Tempo via telepon, Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Kesehatan Murti Utami membantah kabar bahwa Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih menderita kanker paru-paru stadium empat. "Saya enggak dengar seperti itu, saya lihat Ibu Menteri sehat-sehat saja."
Menurut dia, sejauh ini kesehatan Endang tampak tak bermasalah. Buktinya, Endang masih kerap memimpin rapat dan belum lama ini mendampingi Wakil Presiden Boediono ke Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur.
17 Januari 2011
Dalam keterangan persnya di kantor Kementerian Kesehatan, Menteri Kesehatan Endang mengatakan beberapa poin terkait masalah kesehatannya:
- Endang membenarkan dirinya mengidap penyakit kanker paru-paru.
- Endang mengatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Nyonya Ani Yudhoyono selalu mendukung pengobatan penyakit kanker paru-paru yang dideritanya. "Beliau izinkan kalau saya berobat ke luar negeri. Dengan beliau doakan saya, itu hal yang sangat berarti."
- Endang menyatakan telah mengikuti tes kesehatan pada 2009 lalu saat seleksi calon menteri di Kabinet Indonesia Bersatu II. "Saya sudah melalui tes kesehatan dan dinyatakan sehat."
31 Januari 2011
Saat menghadiri Rapat Kerja Gubernur untuk Penanggulangan AIDS dan Percepatan Pencapaian Milenium atau Millenium Development Goals (MDGs) di Museum Nasional, Endang mengakui sempat dirawat tim dokter di Guangzhou, Cina. Namun, karena kesibukannya sebagai menteri, dia tidak bisa terus-menerus pergi berobat ke Cina. Karena itu, Endang meminta tim dokter dari Guangzhou datang ke Indonesia. “Saya maunya dokter sana (Cina) yang ke sini, supaya di sini ada alih teknologi."
Atas permintaan tersebut, tim dokter dari Guangzhou bersedia datang ke Indonesia. “Mereka sudah ada komitmen, Insya Allah mau.”
26 Maret 2012
Komisi Pemberantasan Korupsi menjadwalkan pemeriksaan terhadap Endang untuk kasus korupsi pengadaan reagen dan consumable penanganan flu burung. Dia diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Ratna Dewi Umar, mantan Direktur Bina Pelayanan Medik Kementerian Kesehatan.
20 April 2012
Kementerian Kesehatan mengumumkan Endang sedang menjalani perawatan berupa radioterapi atau radiasi secara serial di Rumah Sakit dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta. Ia harus dirawat inap terkait dengan pengobatan penyakit kanker paru-parunya.
26 April 2012
Usai menjenguk Endang di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Cipto Mangunkusomo, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih telah menyampaikan keinginan mengundurkan diri karena sakit. Presiden juga telah menyetujuinya. "Ibu Endang beberapa waktu lalu secara resmi minta pengunduran diri. Tujuannya supaya bisa konsentrasi untuk kesehatan beliau."
DRIYAN | WANTO | DIOLAH TEMPO