TEMPO.CO, Bandar Lampung - Gubernur Lampung Sjachroedin Zainal Abidin Pagaralam mempertanyakan kinerja aparat keamanan di Lampung yang kurang tanggap mengantisipasi setiap kerusuhan. Menurut dia, amuk massa yang membakar kantor Sekretariat Kabupaten Mesuji, Kamis, 3 Mei 2012, bisa dicegah jika anggota polisi bekerja dengan baik.
“Massa sudah menduduki kantor selama empat hari, aktivitas lumpuh, dan pegawai ketakutan, tapi polisi hanya diam saja. Polisi datang setelah api berkobar dan semua fasilitas dirusak,” kata Sjachroedin, Kamis.
Semestinya, kata dia, intelijen bisa bergerak melakukan pendekatan, penggalangan, hingga tindakan represif. Mantan Kepala Polda Jawa Barat itu menilai polisi serba ragu karena takut melanggar hak asasi manusia. “Mereka jadi lembek, peragu untuk menghadapi massa yang tidak lebih dari 200 orang itu,” katanya.
Menurut dia, pihak kepolisian bisa meminta bantuan secara hierarki komando. Polda Lampung, jika sudah tidak mampu, bisa meminta ke Markas Besar Polri. “Jika polisi sudah tidak lagi mampu menghadapi perusuh, bisa meminta aparat TNI. Semestinya begitu sehingga kepentingan orang banyak tidak terganggu,” katanya.
Mengenai pemberhentian Ismail Ishak sebagai Wakil Bupati Mesuji, Gubernur yang biasa disapa Oedin itu menyatakan sudah final. Ismail Ishak diberhentikan karena ada aturan yang mengharuskan untuk itu. “Menurut aturan yang berlaku, jika telah menjadi terpidana korupsi, maka langsung bisa diberhentikan. Saya kira Menteri Dalam Negeri sudah mengkaji dengan saksama soal aturan itu,” katanya.
Sekarang, kata dia, langkah normalisasi Kabupaten Mesuji menjadi agenda utama pemerintah Lampung. Dia akan segera mencari berbagai kemungkinan agar semua pihak bisa menerima keputusan Menteri Dalam Negeri dan setelah itu menyelesaikan konflik agraria yang saat ini masih terkatung-katung. “Akan dicari solusi yang membuat semua pihak puas sehingga Mesuji bisa cepat bangkit,” katanya.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Lampung Ajun Komisaris Besar Sulistyaningsih mengatakan pihaknya sudah melakukan tindakan sesuai prosedur. Polisi sudah berupaya memediasi warga untuk berdialog. “Yang penting saat ini, kami berupaya tidak ada korban jiwa dan melakukan upaya cipta kondisi. Semuanya sudah terkendali. Kita sudah mengirim bantuan personel,” katanya.
NUROCHMAN ARRAZIE