TEMPO.CO, Yogyakarta--Meski proses verifikasi laporan Indonesia Corruption Watch (ICW) mengenai bocornya kunci jawaban Ujian Nasional belum selesai dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Musliar Kasim ngotot tak ada kebocoran.
Menurut Musliar, dia mengikuti semua proses pembuatan naskah soal dan kunci jawaban UN sejak awal sampai akhir dan melihat kemungkinan kebocorannya kecil. “Saya melihat sejak dari percetakan dan memantaunya saat didistribusikan ke sekolah, tak mungkin itu bocor,” ujar Musliar di Universitas Gajah Mada, Jumat, 4 Mei 2102.
Menurut Musliar, kunci-kunci jawaban untuk soal UN SMP itu bocor dan menyebar melalui internet sehari sebelum UN SMP. Karena itu, Musliar meragukan kebenaran tuduhan ICW yang menganggap bocoran berasal dari kunci jawaban asli. “Bisa saja orang buat-buat dan menyebarkannya,” katanya.
Musliar juga membantah ada keterlambatan Kemendikbud dalam melakukan verifikasi terhadap laporan ICW itu. Dia berkilah kunci jawaban di tiap kawasan beragam, sementara ICW hingga kini menolak untuk memberitahukan lokasi kebocoran. “Kita perlu tahu lokasinya biar mudah mengecek kebenaran bocaran itu, semestinya tidak dirahasiakan,” dia menjelaskan.
Hasil verifikasi sementara, kata dia, menunjukkan tak semua isi kunci jawaban bocoran yang beredar di Jabodetabek itu benar. Namun, dia tak mau menyebut berapa persen yang salah dengan alasan verifikasi belum selesai. “Minggu depan verifikasi selesai,” ujar dia.
ADDI MAWAHIBUN IDHOM