TEMPO.CO, Jakarta--Bursa-bursa saham dunia berjatuhan, tak terkecuali Bursa Efek Indonesia. Pada perdagangan Senin 7 Mei 2012, indeks harga saham gabungan Bursa Indonesia turun 1,4 persen menjadi 4.159 poin. Dibandingkan sebulan lalu, indeks Jakarta melemah 0,5 persen, tapi jika disandingkan dengan setahun lalu, indeks masih menguat 8,8 persen.
Pada perdagangan awal pekan ini, kejatuhan indeks dipelopori oleh sejumlah saham unggulan seperti Astra Internationalyang turun 1,7 persen menjadi Rp 71.500 per lembar saham. Saham lain yang juga melemah adalah Bank Mandiri yang harganya turun 2,7 persen menjadi Rp 7.150, dan United Tractor yang turun 2,9 persen (Rp 28.450).
Sebaliknya, sejumlah saham unggulan mampu menahan kejatuhan indeks lebih dalam lagi. Harga saham Gudang Garam, misalnya, naik 0,8 persen menjadi Rp 58.850 per lembar, dan saham Kalbe Farma menguat 1,9 persen (Rp 3.975). Hampir semua sektor melemah. Sektor consumer goods paling kecil pelemahannya (0,01 persen), sedangkan sektor pertambangan jatuh 2,29 persen.
Perdagangan juga tidak seperti pekan lalu yang sangat bergairah. Nilai perdagangan awal pekan ini hanya tercatat Rp 5 triliun. Akhir pekan lalu, dalam catatan Mandiri Sekuritas, perdagangan mampu mencaai Rp 7,1 triliun. Investor asing banyak yang melepas sahamnya dengan total Rp 267 miliar. Macquarie Capital Securities menjadi perusahaan sekuritas teraktif dengan menguasai 9,1 persen transaksi senilai Rp 913 miliar, disusul UOB Kay Hian Securities, dan Credit Suisse Securities.
Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah berjangka 10 tahun juga naik empat basis poin menjadi 6,08 persen. Dibandingkan sebulan lalu, imbal hasil ini sudah naik 12 basis poin. Meskipun imbal hasil terus menanjak, kurva imbal hasil (yield curve) cenderung datar. Kepemilikan asing di obligasi tidak berubah sejak 3 Mei lalu, masih di angka Rp 228,8 triliun atau 29,6 persen dari total obligasi.
Jika bursa saham melemah, tidak demikian halnya dengan nilai tukar rupiah yang justru naik dan kembali di bawah Rp 9.200 per dolar Amerika. Pada perdagangan awal pekan, nilai tukar rupiah menguat 0,3 persen menjadi Rp 9.190. Dibandingkan dengan posisi yang sama tahun sebelumnya, rupiah sudah menguat 1,4 persen.
MTQ