TEMPO.CO , Jakarta: Tahun ini pemandangan supermoon telihat luar biasa. Tapi sebenarnya, bulan telah muncul dalam berbagai bentuk, dari mulai gambar cahaya karya Raphael hingga lukisan planet berbatu karya Galileo Galilei.
Para fotografer mengambil banyak potret terhadap 'Supermoon' yang terjadi setahun sekali ini. Karena saat itulah bulan purnama berada pada jarak terdekat dengan bumi. Gambar-gambar menunjukkan bulan raksasa jauh melebihi penglihatan biasa dan menjulang di atas bukit seperti sedang mendekati bumi.
Bulan terlihat sangat cantik hingga membuat terpana orang yang melihatnya. Benda itu sudah ada sebelum manusia. Penelitian pun sudah dilakukan selama ribuan tahun. Benda itu terlihat semakin dekat sehingga orang mulai menyadari tentang benda asing itu. Seni dan pengetahuan pun bertemu pada awal berkembang ilmu astronomi.
Pada abad pertengahan, langit dipahami sebagai tirai yang berada di atas bumi yang stabil. Matahari dan bulan pun dibayangkan bergerak di atas bumi yang tidak bergerak ini. Pemandangan ini secara indah terlihat dalam lukisan Raphael berjudul Mond Cruxifixion. Lukisan itu menunjukkan matahari dan bulan adalah makhluk bercahaya yang berada di atas langit bumi. Ini adalah gambar anak-anak yang indah tentang alam semesta.
Namun beberapa tahun setelah gambar bumi datar karya Raphael, muncullah teori Copernicus. Copernicus, pada awal abad 16, berdalil bumi mengorbit matahari dan bukan sebaliknya. Teori itu abstrak, sehingga pembuktiannya pun memerlukan bukti visual.
Pada awal abad 17, ilmuwan Italia Galileo Galilei menemukan sebuah teleskop pertama dan mengembangkan penelitian tentang bulan itu. Dalam pengamatannya, ia menyadari bahwa bulan bukan hanya cahaya. Dalam bukunya The Starry Messenger, ia menuliskan, bulan ditutupi dengan gunung-gunung dan kawah serta terlihat seperti lautan. Dengan kata lain, itu bukan cahaya di langit tetapi tubuh berbatu seperti planet kita sendiri. Ini adalah bagian mendasar dari bukti yang menunjuk sifat bumi itu sendiri. Penemuan ini membantu Galileo membela penemuan alam semesta dari Copernicus.
Beberapa abad kemudian, teleskop mengalami perkembangan, gambar yang lebih akurat pun tercatat. Pada 1790-an, John Russell membuat gambar dari permukaan bulan yang sangat tepat dan rinci. Gambar itu terlihat seperti foto yang diambil oleh pesawat ruang angkasa yang mendekati satelit Bumi.
Penemuan astronomi yang menakjubkan ini berasal dari abad pencerahan ketika orang mengagumi ilmu pengetahuan, seperti yang digambarkan pada lukisan Wright of Derby berjudul The Orrery. Gambar tata surya karya Wright, yang menggambarkan reaksi rasa ingin tahu dan kagum seseorang, adalah pandangan modern yang membenarkan teori Copernicus dan Galileo.
Ketika melihat supermoon tahun ini, kita sangat mudah untuk melihat bentuk geografis bulan dengan mata telanjang. Fitur ini dapat dilihat tanpa teleskop, tapi mengapa perlu teleskop kala menunjukkan mereka keluar? Bagaimana mungkin bulan dibayangkan sebagai cahaya halus ketika terlihat baik dalam pandangan mata? Hal ini karena anda ingin tahu apa yang anda cari saat melihatnya, maka bukti mata saja tidak cukup.
THE GUARDIAN | MITRA TARIGAN
Sains Lainnya
Apa Istimewanya Supermoon 2012
Taman Angry Bird Finlandia Resmi Dibuka Pekan Ini
UGM Rintis Energi Surya di Tambak Ikan
Beruang Kutub, Si Perenang Jarak Jauh
Norton Mobile Security Cegah Kejahatan Internet
Indigo Fellowship Kembali Digelar
Apple Store Ditembaki