TEMPO.CO, Tulungagung - Pemerintah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, melakukan sejumlah terobosan untuk penghematan energi. Selain memangkas anggaran pembelian bahan bakar minyak (BBM), sejumlah instansi mengalihkan sumber listrik ke tenaga surya.
Pengalihan sebagian kebutuhan listrik ke tenaga surya, di antaranya dilakukan Rumah Sakit Umum Daerah dr Iskak Tulungagung. Sejak satu bulan terakhir mereka memanfaatkan teknologi solar cell sebagai pembangkit tenaga listrik dari terik matahari. "Ini untuk penghematan listrik PLN," kata Humas RSU dr Iskak, Sujianto, Rabu, 9 Mei 2012.
Saat ini rumah sakit milik pemerintah daerah itu telah memanfaatkan sedikitnya lima alat solar cell yang masing-masing berkekuatan 60 watt. Meski cukup kecil, alat itu bisa mensuplai sebagian penerangan rumah sakit. Ke depan penggunaan energi alternatif ini akan dimaksimalkan untuk operasional medis.
Selain RSUD dr Iskak, penggunaan energi matahari ini juga dilakukan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri II Boyolangu. Untuk penerangan listrik sekolah mereka tak lagi menggunakan pasokan PLN.
Sebelumnya Sekretaris Daerah Tulungagung, Heru Dwi Cahyono, menginstruksikan penghematan energi. Selain listrik, dia juga memerintahkan pejabat setingkat kepala dinas untuk membatasi perjalanan dinas. Tugas-tugas keluar kantor yang tidak terlalu penting didelegasikan kepada stafnya. "Staf yang pergi harus menggunakan kendaraan umum," ujar Heru.
Penghematan juga ditempuh dengan merasionalisasi anggaran pembelian BBM di masing-masing dinas. Para pejabat diminta mendukung gerakan penghematan ini sesuai instruksi Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
HARI TRI WASONO