TEMPO.CO, Bogor--Meskipun belum menentukan calon presiden yang diusung di pemilihan umum 2014, Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia mengaku tidak takut tertinggal oleh partai lain. "Kami tidak mau ikut-ikutan (tetapkan capres dari sekarang). Silahkan saja yang lain bagaimana, kami tetap pada sikap kami," ujar Ketua Fraksi PDIP Puan Maharani seusai menghadiri acara diskusi di Sampoerna Akacademi, Bogor, 9 Mei 2012.
Puan bersama sejumlah pengurus Dewan Pimpinan Pusat PDIP mendampingi Megawati Sukarno Putri melihat sekolah bertaraf internasional Sampoerna Academy Foundation. Sekolah itu disebut-sebut sebagai sekolah asrama yang menggabungkan kurikulum memacu kemampuan akademis sekaligus pembentukan karakter.
Menurut dia, berdasarkan Rapat Kerja Nasional PDIP, tahun lalu, mekanisme penentuan calon yang akan diusung PDIP merupakan hak prerogratif Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri. "Sesuai Rakernas kami sepakat agar Ibu Ketua Umum mencermati dinamika yang ada dan mengajukan nama siapa kader terbaik PDIP untuk maju," ujarnya.
Sayangnya, Puan enggan mengomentari adanya kemungkinanan Mega mencalonkan dirinya sendiri atau orang lain. "Saat ini yang pasti lihat pemilihan legistlatif dulu. Kami tidak bisa hanya ingin maju, tapi persyarat tidak bisa kami cukupi," kata dia.
Megawati menolak berkomentar mengenai capres yang diusung partainya. Ia berkelit sebaiknya pertanyaan itu ditanyakan lain waktu. "Nanti saja di DPP, Tempo kan sering main ke sana," ujar di acara yang sama.
Ia juga menolak berkomentar tentang pencalonan dirinya yang dianggap sudah terlalu tua. Menggunakan batik dipadu celana bahan bewarna coklat ia lantas langsung masuk ke mobil toyota Alphard yang menunggunya.
Sebagaimana diketahui, Aburizal Bakrie telah mengumumkan pencalonannya sebagai presiden pada bulan Juni di Rapimnas mendatang. Aburizal Bakrie menyatakan siap maju sebagai capres karena mayoritas Dewan Pimpinan Daerah Golkar mendukungnya.
ANANDA PUTRI