TEMPO.CO, Jakarta --Sepanjang hari Sabtu, 12 Mei 2012, Badan SAR Nasional telah berhasil mengevakuasi 17 kantong jenazah. "Tapi ada satu kantong yang hanya berisi barang-barang para korban," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya Daryatmo.
Kantong-kantong jenazah secara berangsur-angsur dibawa dengan Helikopter TNI, PMI dan Basarnas dari Cijeruk, Bogor menuju Halim. Setidaknya ada 16 kantong, satu diantaranya berisi barang-barang yang ditemukan tim SAR.
Menurut Daryatmo, proses evakuasi sedang berlangsung. Namun karena petang dan berkabut, evakuasi melalui jalur darat hari ini telah dihentikan. "Tapi proses evakuasi jenazah korban tetap dilakukan di lokasi jatuhnya pesawat," ucapnya.
Pesawat Sukhoi Superjet 100 yang melakukan demo flight pada Rabu, 9 Mei 2012 sempat hilang kontak pada pukul 14.33 WIB. Pesawat ini hilang kontak setelah meminta turun pada ketinggian 6.000 kaki kepada Aero Traffic Center Bandara Soetta, Jakarta.
Pada Kamis, 10 Mei 2012 puing-puing pesawat ditemukan berceceran di sebuah tebing di Gunung Salak, Bogor. Sejak penemuan puing pada pukul 08.30 WIB, Tim SAR baru menemukan 12 kantong jenazah pada Jumat pagi, 11 Mei 2012.
SUBKHAN