TEMPO.CO , Jakarta: - Direktur PT Persib Bandung Bermartabat M. Farhan memastikan rencana Persib menggelar Initial Public Offering (IPO) di lantai bursa bakal segera tereasliasai semester dua tahun depan. “Kami rencanakan semester dua, kita lihat saja nanti, kata Farhan di TMII Jakarta, Sabtu, 12 Mei 2012.
Menurut Farhan, rencana Persib menggelar IPO untuk memberikan kesempatan secara luas kepada masyarakat atau yang lebih dikenal sebagai bobotoh di wilayah Jawa Barat mengelola klub sepakbola secara profesional. Soalnya hingga kini, setelah Pemerintah daerah kota Bandung mengurangi batas kewenangan pengelolaan, kepemilikan Persib masih dijalankan kalangan internal klub.
“Kalau ingin kepemilikan masyarakat terpenuhi ya harus IPO,”kata dia. “Kami berharap Persib menjadi klub kelas dunia dari Indonesia,”.
Direksi yang kerap menghiasi layar televisi tanah air ini menargetkan persib mampu meraih dana segar hingga Rp 200 miliar dari sekitar 45 persen saham yang akan dilepas. “Sekitar Rp 150-160 kita jadikan capex (belanja modal), sisanya penguatan struktur modal,” kata Farhan.
Bukan hanya itu, dengan dana segar yang terkumpul hasil penawaran umum, manajemen perseroan olahraga ini berencana membangun tiga komplek fasilitas olahraga kelas satu yang akan digunakan klub untuk pembinaan kedepannya. “Tiga lapangan latihan, satu wisma besar untuk akademi usia 21 dan senior profesional,”ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Farhan menyebutkan dua lembaga yang bakal menjadi penjamin IPO itu, namun ia enggan menyatakan siapa saja nama kedua lembaga yang dimaksud. “Yang pasti keduanya BUMN lah,” ujarnya.
Sebelumnya santer kabar satu nama diantaranya Mandiri Sekuritas yang diprediksi bakal menjadi lembaga penjamin. “Mereka (Mandiri Sekuritas) menawari kami, mungkin karena mereka melihat Persib adalah klub yang sudah matang,” ujar Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat, Kuswara S. Taryono beberapa waktu lalu.
Saat ini, prestasi Juara Liga Indonesia pertama ini terbilang lumayan dengan menempati papan tengah, dengan dukungan 5,3 juta bobotoh menjadikan persib menjadi salah satu klub Liga Super yang belum pernah merasakan terdegrasi dalam kasta sepakbola nasional.
JAYADI SUPRIADIN