TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif DVI pesawat Sukhoi yang mengalami kecelakaan di Bogor, Kombes Anton Castilani, menyatakan bahwa terhitung hingga saat ini belum ditemukan jenazah korban Sukhoi Superjet 100 dalam keadaan utuh.
"Belum ada tubuh jenazah yang utuh. Tercerai berai seperti jigsaw puzzle," ujar Anton ketika ditemui saat jumpa pers di RS Polri Soekanto, Ahad, 13 Mei 2012.
Karena kondisi tubuh jenazah tercerai berai, Anton mengatakan setiap kali ada potongan tubuh jenazah korban Sukhoi datang, DVI langsung mencoba melakukan rekonstruksi terhadap potongan potongan tubuh yang ada. Kalaupun gagal direkonstruksi, Anton mengatakan potongan potongan tubuh yang ada langsung dikelompokkan dan diberi label.
Anton menambahkan, misalkan saat DVI melakukan rekonstruksi masih ditemukan anggota tubuh yang tidak lengkap, DVI akan melakukan koordinasi dengan tim evakuasi. Adapun koordinasi itu bertujuan untuk meminta tim evakuasi melakukan pencarian terhadap bagian tubuh yang hilang.
"Kalau tetap tidak ditemukan, ya pencarian terpaksa diberhentikan," ujar Anton menjelaskan.
Diberitakan sebelumnya, Sukhoi Superjet 100 RA 36801 mengalami kecelakaan dengan menabrak tebing Gunung Salak, Bogor, pada Rabu (9/5) setelah pesawat tersebut hilang kontak sekitar pukul 14.33. Akibat kecelakaan itu pesawat hancur dan diduga kuat seluruh penumpang dan awak pesawat tewas.
Selama evakuasi sejak Kamis hingga sore ini, tim SAR sudah berhasil mengevakuasi dan membawa 22 kantong jenazah di RS Polri, 3 di antaranya berisi properti korban Sukhoi yang ditemukan tim evakuasi.
ISTMAN MP