TEMPO.CO, Manchester - Pertandingan antara Manchester City dan Queens Park Rangers berakhir dengan sukacita bagi kedua tim. City keluar sebagi pemenang dalam laga yang digelar di Stadion Etihad dan QPR tetap tersenyum lebar karena terhindar dari degradasi.
Kemenangan City membuat tim asuhan Roberto Mancini itu sukses merengkuh gelar juara Liga Primer Inggris. Kemenangan itu semakin spesial karena City meraihnya dengan cara yang sangat dramatis. The Citizens sempat tertinggal 1-2. Tapi dalam lima menit terakhir mereka mampu membalikkan keadaan.
Hasil itu membuat City sukses memuncaki klasemen akhir dengan perolehan 89 poin. Meski koleksi poin sama dengan Manchester United, mereka keluar sebagai raja Liga Primer Inggris dengan keunggulan selisih gol.
Gelar ketiga ini menjadi pelepas dahaga pendukung City sejak 44 tahun lalu. Setelah menjuarai Piala FA musim lalu, Mancini sukses meracik timnya sebagai tim kuat. Terbukti rekor mereka di kandang hampir sempurna. City meraih 55 poin dari 57 poin maksimal di kandang.
“Ini adalah hari yang besar untuk City dan yang paling penting bagi para pendukung,” kata Mancini seperti dilansir situs resmi klub, www.mcfc.co.uk. “Saya merasa kami telah semakin bagus sejak musim lalu, gelar ini membuktikannya.”
Kegembiraan The Sky Blues juga dirasakan oleh QPR. Meski kalah dan tak meraih piala, tim asuhan Mark Hughes itu sukses keluar dari jeratan degradasi. Hal itu tak lepas dari hasil imbang yang diraih Bolton Wanderers dengan Stoke City. Hal berbeda jika Bolton menang, maka QPR harus kembali lagi ke Divisi Championship.
QPR mengakhiri musim di posisi 16 dengan raihan 37 poin, unggul satu angka dari Bolton. sebetulnya mereka berpeluang besar meraih tiga poin dari City. Unggul 1-2 tapi dua gol di masa tambahan waktu membuat mereka harus menelan kekalahan ke-21.
“Secara emosional dan fisik saya terlibat dalam pertandingan. Saya membayangkan bahwa laga itu sangat luar biasa untuk disaksikan,” kata Hughes. “Selamat untuk Manchester City, tapi yang paling penting adalah QPR. Klub saya sangat mengagumkan pada malam ini.”
Hughes pun berjanji bahwa QPR tak akan mengalami nasib serupa pada musim depan. “Kebahagiaan untuk semua orang di klub,” ujar Hughes. “Kami tidak akan pernah lagi berada dalam situasi ini selama saya menjadi manajer.”
MCFC | ESPN | ANTONIUS WISHNU