TEMPO.CO, New York - Harga minyak berjangka pada perdagangan semalam kembali merosot ke level terendahnya sejak pertengahan Desember karena komentar dari Menteri Perminyakan Arab Saudi bahwa krisis politik di Yunani mendorong dolar Amerika Serikat (AS) menguat.
Minyak mentah untuk kontrak bulan Juni kembali turun US$ 1,35 (1,4 persen) menjadi US$ 94,78 per barel di bursa komoditas New York sehingga berada di level terendahnya sejak 19 Desember 2011. Sepanjang bulan ini harga minyak telah susut 9,6 persen.
Penurunan harga minyak kali ini terkait dengan pernyataan Menteri Perminyakan Arab Saudi, Ali al-Naimi, yang mengatakan harga patokan minyak mentah Eropa, Brent, terlalu mahal diperdagangkan di US$ 100 per barel.
Pada Senin kemarin harga minyak jenis Brent untuk antaran Juli turun 77 sen menjadi US$ 111 per barel di bursa komoditas London Minyak Brent telah turun dalam tiga sesi beruntun dan telah susut 6,6 persen sepanjang bulan ini.
“Beberapa sinyal bearish telah mengirim harga minyak mentah ke level terendahnya,” kata Matt Smith, analis dari Summit Energy di Kentucky.
Berbicara dalam sebuah pertemuan di Adelaide, Australia, al-Naimi juga mengatakan harga minyak kemungkinan naik mengantisipasi permintaan musiman yang tinggi pada Juli.
Di lain pihak, gagalnya perundingan multipartai Yunani yang berlangsung akhir pekan lalu guna membentuk pemerintahan koalisi untuk melaksanakan penghematan menambah kekhawatiran sehingga membuat harga komoditas terus turun.
Indeks dolar AS terhadap mata uang utama dunia kembali menguat ke level 80,588 dari posisi sebelumnya di 80,296.
Harga minyak pemanas untuk kontrak bulan Juni turun 3 sen menjadi US$ 2,93 per galon, juga merupakan level terendahnya sejak 29 Desember tahun lalu. Dalam bulan ini harga minyak pemanas telah jatuh 8 persen. Di sisi lain, harga bensin turun 4 sen (1,4 sen) menjadi US$ 2,96 per galon, sehingga berada dalam level terendahnya sejak 7 Februari lalu. Harga bensin telah merosot 7,1 persen sepanjang bulan ini.
Harga gas juga turun 8 sen (3 persen) menjadi US$ 2,43 mBtu. Penurunan ini merupakan yang kelima kalinya secara beruntun sehingga harga gas turun 6,4 persen sepanjang bulan ini serta telah merosot 19 persen sepanjang tahun ini.
MARKETWATCH/ VIVA B. KUSNANDAR