TEMPO.CO, Paris - Samir Nasri akhirnya bisa merasakan manisnya gelar juara sejak datang ke Liga Primer Inggris pada musim 2008/2009. Kini pemain berkebangsaan Prancis itu pun berani menyindir mantan klubnya, Arsenal.
Pada awal musim Nasri memang diangap sejumlah pendukung Arsenal sebagai pemain yang mata duitan ketika memutuskan pindah ke Manchester City musim ini. Tapi Nasri berharap keberhasilannya bersama City musim ini bisa membungkam mulut mereka. “Saya harap mereka menyaksikan saya sekarang mengumpulkan medali juara Liga primer saya,” kata Nasri kepada stasiun TV Prancis, TF1
Malah menurut Nasri justru pemain-pemain yang berada di Arsenal yang merupakan pemain bermata duitan. “Jika saya tertarik kepada uang, maka hal paling mudah yang saya lakukan memutuskan tetap di Arsenal, dan mendapatkan gaji saya tiap minggunya,” kata pemain berdarah Aljazair itu.
Menurut Nasri alasan utamanya pindah karena dia memang ingin meraih gelar juara. Dia juga merasa tertantang untuk bermain di Etihad Stadium. “Saya membuat keputusan yang sulit, berjuang meraih tempat di klub besar yang tidak suka berada di peringkat kedua, dan saya membuktikannya benar,” ujarnya.
Kini Nasri pun mengejek Arsenal yang hanya mampu menyelesaikan kompetisi di peringkat ketiga. Dia menyebut Arsenal bakal terus kekeringan gelar. “Sekarang saya berharap para fans Arsenal bisa melanjutkan hidup mereka dan melupakan saya, mereka harus merayakan tempat ketiga mereka dan saya akan fokus pada memenangkan gelar,” ujar dia.
Nasri diboyong City seharaga 25 juta poundsterling (Rp. 370 miliar). Di Eastland, pemain berusia 24 tahun itu mendapatkan gaji dua kali lipat dari sebelumnnya di Arsenal. Selama di Arsenal, Nasri tidak pernah meraih gelar juara. Arsenal sendiri sudah puasa gelar juara selama tujuh musim.
GUARDIAN | IRVAN SAPUTRA